REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk segera mengumumkan hasil pemilu yang jujur dan adil. Hal itu untuk menghindari perpecahan di tengah masyarakat menyusul adanya klaim menang dari kedua kubu calon presiden.
‘’Pascapemilu ini memprihatinkan, kedua belah pihak menyatakan menang dan sekarang masyarakat terpolarisasi menjadi dua kubu besar yang sangat membahayakan,’’ ujar Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN), Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, Kamis (25/4).
Sultan dari Keraton Kasepuhan Cirebon itu menilai, kondisi saat ini bisa dimanfaatkan pihak ketiga dan pihak luar negeri, yang bisa berujung pada terjadinya konflik berkepanjangan. Selain itu, kondisi tersebut juga bisa dimanfaatkan kelompok radikalisme, terorisme, dan anti kemapanan.
Untuk itu, Sultan Sepuh menyarankan agar KPU segera mengumumkan hasil pemilu yang jujur dan adil. Dengan demikian, bisa segera diketahui siapa pemenang dalam Pemilu 2019. "KPU segera umumkan pemenangnya dengan jelas dan tegas,’’ cetus Sultan.
Selain itu, lanjut Sultan Sepuh, Bawaslu harus dengan tegas menindak semua pihak yang mengacaukan dan melanggar peraturan pemilu secara cepat, akurat dan tegas. Begitu pula dengan TNI/Polri yang juga harus bertindak tegas kepada semua pihak yang mengganggu keamanan negara.
Sultan Sepuh menambahkan, Jokowi dan Prabowo juga harus bertemu untuk mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan partai. Dia pun meminta kedua tokoh tersebut meredam semua pendukungnya untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat memecah belah bangsa dan merusak persatuan kesatuan bangsa serta mengganggu keamanan negara.
Kepada para elite politik dan ketua-ketua partai, juga diminta untuk mendahulukan kepentingan dan keamanan negara. Mereka pun diharapkan tidak memperkeruh keamanan negara dengan pernyataan mereka.
"Kepada semua komponen masyarakat, jangan terpancing dengan ajaran kebencian, adu domba dan berita-berita bohong yang mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara," tandas Sultan Sepuh.