REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramly mengatakan Pemerintah Daerah Tabanan telah merespons surat keberatan dari Kemendikbud terkait helipad. Keberatan disampaikan mengingat helipad dibangun di tengah subak Jatiluwih, Tabanan, Bali.
"Mereka telah mengirimkan balasan. Saya harap segera ada tindak lanjut dari kejadian tersebut," kata Nadjamuddin di Bali, Rabu (24/4).
Nadjamuddin mengatakan helipad tersebut dibangun untuk membawa tamu-tamu VVIP untuk langsung ke subak Jatiluwih. Dia menyayangkan pembangunan itu berada di tengah subak yang telah ditetapkan UNESCO menjadi warisan dunia pada 2012 tersebut.
Menurut dia pembangunan helipad sebagai sarana dan prasarana itu tidak masalah. Asalkan pembangunannya tidak berada di kawasan yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Selain itu, pembangunan helipad juga tidak boleh sampai merusak kawasan tersebut.