Kamis 25 Apr 2019 17:01 WIB

Polda Jabar Santuni Aparat yang Meninggal Saat Pemilu

Di wilayah Polda Jawa Barat, dua orang anggota polri meninggal dunia

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Pemakaman Ipda (Anumerta) M Saepudin.
Foto: ist
Pemakaman Ipda (Anumerta) M Saepudin.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Jajaran Polda Jawa Barat menyerahkan langsung santunan kepada aparat yang meninggal saat melakukan pengamanan pemilihan umum (pemilu), Rabu (17/4) lalu di Mapolres Bandung, Kamis (25/4). Seperti diketahui, Aipda (Anumerta) M Saepudin, anggota Polsek Cileunyi meninggal seusai mengamankan pemilu.

"Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa anggota kami almarhum Aipda (Anumerta) M Saepudin anggota Polsek Cileunyi," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Maryoto di Mapolres Soreang, Kamis (25/4).

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah membuat surat kepada Kapolri untuk menaikkan pangkat lebih tinggi kepada sosok petugas tersebut. Kemudian, pihaknya akan membuat permohonan kepada Asabri untuk asuransi.

"Insya Allah haknya akan didapatkan sekitar Rp 400 juta. Itu wujud kepedulian dan tanggungjawab saya," katanya.

Ia mengatakan di wilayah Polda Jawa Barat, dua orang anggota polri meninggal dunia sehabis melaksanakan pengamanan pemilu 2019. Selain M Saepudin, anggota Polres Bandung, satu orang lainnya adalah Aipda (Anumerta) Mashadi anggota Polres Indramayu.

"Di Indramayu, sudah saya serahkan. Hari ini silaturahmi dengan istri dan anak almarhum dan pengecekan PPK," ungkapnya.

Sebelumnya, Ipda (Anumerta) M Saepudin, Bhabinkamtibmas, anggota Polsek Cileunyi meninggal dunia, Rabu (17/4) pagi pukul 09.20 Wib setelah melaksanakan tugas mengamankan pendistribusian kotak suara di Desa Jatiendah. Jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman umum Kampung Cijambe RT 06 RW 07, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi pukul 13.00 Wib.

Kapolsek Cileunyi, M Ali Hanafiah mengungkapkan jika Ipda (Anumerta) M Saepudin memiliki riwayat penyakit jantung. Setelah mengawal pendistribusian kotak suara, Selasa (16/4) malam dari Desa Jatiendah ke TPS, penyakitnya kembali kambuh.

"Sakit kena jantung, ngedadak. Memang dia punya riwayat jantung, cuma tadi malam kambuh setelah mengawal kontak suara dari desa ke perumahan KPPS," ujarnya.

Menurutnya, usai peristiwa tersebut Ipda (Anumerta) M Saepudin beristirahat. Kemudian bertugas kembali pagi hari. Namun akhirnya kembali kambuh saat berada di TPS. "Nah sudah istirahat, tadi pagi subuh kambuh, posisi di TPS dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal oleh dokter," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement