REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO— Polisi Sri Lanka menangkap tiga orang dan menyita 21 granat buatan sendiri dan enam pedang dalam razia di Kolombo.
Namun demikian, juru bicara Kepolisian Sri Lanka tak memberikan rincian lebih jauh atau menyebutkan razia tersebut yang terkait dengan serangan-serangan bom bunuh diri di Sri Lanka pada Ahad saat perayaan Paskah yang menewaskan 359 orang dan mencederai sekitar 500 orang.
Perkembangan terbaru memperlihatkan sekelompok pelaku bom bunuh diri berasal dari keluarga kaya. Seorang di antaranya adalah perempuan.
Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap tiga gereja dan empat hotel itu. Jika konfirmasi tersebut benar, serangan ini adalah yang paling mematikan yang dikaitkan dengan keterlibatan kelompok teroris itu.
Pemerintah Sri Lanka dan AS menyatakan skala dan kecanggihan serangan terkoordinasi ini memperlihatkan adanya keterlibatan kelompok eksternal seperti ISIS.
ISIS sendiri telah merilis video, Selasa (23/4) malam, melalui Kantor Berita AMAQ, yang memperlihatkan delapan orang, hanya satu yang tidak mengenakan penutup wajah, berdiri di bawah bendera hitam dan menyatakan sumpah setia kepada Abu Bakar al-Baghdadi.