Jumat 26 Apr 2019 09:14 WIB

Dinkes Tangerang: Korban Gigitan Semut Alami Alergi Hebat

Seorang warga Tangerang meninggal setelah alami alergi hebat karena digigit semut.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Semut
Foto: Pixabay
Semut

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengonfirmasikan penyebab kematian salah seorang warga Rajeg, Kabupaten Tangerang, Rizki Ananda. Ia mengungkapkan, perempuan berusia 21 tahun itu mengalami reaksi alergi berat terhadap gigitan semut.

"Sebenarnya bukan semutnya yang bermasalah, namun reaksi alergi hebat berupa syok anafilaksis yang membuatnya meninggal," jelas Hendra, Kamis, (25/4).

Menurut Hendra, korban diketahui memang alergi terhadap serangga. Beberapa tahun sebelum kematiannya, Rizki pernah mengalami syok anafilaksis akibat gigitan tomcat hingga harus mendapatkan perawatan di puskesmas. Syok anafilaksis merupakan

reaksi alergi yang dapat menyebabkan orang kehilangan kesadaran, bahkan kematian.

"Dugaan kuatnya, dia alergi terhadap zat racun yang dikeluarkan semut saat menggigitnya," ungkap Hendra.

Hendra menjelaskan, reaksi tersebut tidak terjadi kepada semua orang melainkan hanya terjadi kasuistis pada individual yang memiliki alergi yang berlebihan terhadap sesuatu. Sebagian orang hanya akan mengalami bentol di kulitnya.

"Enggak semua orang yang digigit semut akan seperti itu, ada yang cuma bentol-bentol doang, ada yang bentol seluruh badan, ada yang sampai syok," kata Hendra.

Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan jenis semut yang merenggut nyawa Rizki pada Rabu (24/4) lalu. Hal itu dikarenakan jajarannya hanya menerima foto semut yang mengigit korban dari sisi punggung semut, di mana bagian tersebut tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi spesies semut.

"Kebetulan yang foto semutnya itu korban. Cuma yang difoto bagian punggung, bukan perut. Untuk menentukan spesiesnya, ahli serangga perlu melihat bagian perut jadi tidak bisa dipastikan. Tapi itu semut biasa," tuturnya.

Hendra mengungkapkan, korban dilaporkan sempat merasa gatal dan panas di seluruh tubuhnya yang disertai sesak napas akut. Korban mengembuskan napas terakhir sebelum mendapat tindakan medis.

"Kejadian itu di rumahnya di Rajeg lalu saat sudah gatal dan panas langsung dibawa ke Puskesmas Sepatan," jelas Hendra.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement