Jumat 26 Apr 2019 11:54 WIB

Pangeran William Jenguk Balita Korban Christchurch

Balita tersebut baru saja bangun dari koma.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran William (kedua kiri) dengan ditemani Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern (tengah) berkunjung ke Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4).
Foto: Tracey Nearmy/Pool via AP
Pangeran William (kedua kiri) dengan ditemani Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern (tengah) berkunjung ke Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Alen Alsati masih terbaring di ranjang Rumah Sakit Anak Starship di Auckland, Selandia Baru. Bocah berusia lima tahun itu baru saja melewati masa koma setelah menjadi korban termuda dalam penembakan masjid di Christchurch bulan lalu.

Namun, senyum seketika terpancar dari wajahnya ketika Pangeran William datang menjenguknya. Alen tak pernah menyangka dapat bertemu dengan pangeran dari Kerajaan Inggris tersebut.

Baca Juga

Momen pertemuan Alen dan Pangeran William diabadikan dalam sebuah video yang kemudian dirilis Istana Keningston. Alen pun sempat berbincang dengan Pangeran William.

"Apakah Anda punya seorang anak perempuan?" tanya Alen, seperti terekam dalam video, dilaporkan laman ABC News, Jumat (26/4).

"Apa aku punya anak perempuan? Ya, dia dipanggil Charlotte," jawab Pangeran William.

"Siapa namanya?" Alen bertanya kembali. "Charlotte. Dia seusia denganmu," kata Pangeran William.

Suasana di ruang rawat inap itu pun terasa hangat. Pangeran William juga bertemu dengan ayah Alen, Wasseim, dan anggota keluarga lainnya.

Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Anak Starship, Pangeran William didampingi Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Seperti sebelumnya, Ardern datang dengan mengenakan hijab dan baju lengan panjang berwarna hitam.

Pangeran William memang sedang melakukan kunjungan selama dua hari ke Selandia Baru untuk memperingati Anzac Day. Anzac Day diperingati rutin setiap tahun dalam rangka mengenang pertempuran besar pertama yang melibatkan Australia dan Selandia Baru dalam Perang Dunia I di Gallipoli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement