REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim menyarankan lembaga-lembaga Islam mewaspadai kelompok radikal dan ekstremis.
Terutama, kelompok yang mempromosikan terorisme di kalangan Muslim atas nama Islam. Padahal menurut anggota Parlemen Port Dickson itu, Islam adalah agama yang mempromosikan keharmonisan dan menentang semua bentuk kekerasan.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi aksi terorisme di Sri Lanka yang mengatasnamakan Islam. “Saya sangat mengutuk tindakan kelompok militan ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri di beberapa gereja dan hotel di Sri Lanka,” kata Anwar seperti dilansir di The Star, Kamis (25/4).
Dia menegaskan tindakan kekerasan sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Selain itu, dia menyarankan warga Malaysia memberi dukungan moral kepada keluarga para korban terorisme Sri Lanka.
Menurut dia, kelurga korban di Sri Lanka berhak mendapat dukungan serupa pascaserangan terorisme di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada bulan lalu. Serangan yang terjadi pada saat umat Islam hendak melaksakan shalat Jumat itu menewaskan 50 orang. n Umi Nur Fadhilah