Sabtu 27 Apr 2019 09:10 WIB

Alfian M. Fadjri Sabet Juara Dunia Panjat Tebing di Cina

Alfian meraih juara pada nomor men's speed world record

Sejumlah atlet panjat tebing mengikuti simulasi latihan tanding di Arena Panjat Tebing Mandala Krida, DI Yogyakarta, Selasa (7/8).
Foto: Antara/Hendra
Sejumlah atlet panjat tebing mengikuti simulasi latihan tanding di Arena Panjat Tebing Mandala Krida, DI Yogyakarta, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet panjat tebing Indonesia Alfian M Fadjri menyabet gelar juara dunia setelah menjadi yang terbaik pada nomor men's speed world record. Prestasi itu ia torehkan dalam IFSC World Cup di Chongqing, China, Jumat (26/4).

Berdasarkan data yang dihimpun media dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di Jakarta, Sabtu (27/4), saat final atlet asal Solo itu mampu mengalahkan lawannya dari Ukraina, Kostiantyn Pavlenko. Alfian meraih juara dengan catatan waktu 5,961 detik sedangkan Pavlenko 6,310 detik.

Baca Juga

Medali perunggu diraih oleh Sergey Rukin dari Rusia dengan catatan waktu 6,808 detik. Rukin mengalahkan lawannya asal Cina, Zhong Qixin, yang terjatuh dalam perebutan medali perunggu.

Bagi Alfian ini adalah medali pertamanya di IFSC world cup dan langsung meraih gelar juara dunia. Sebelumnya, Alfian meraih medali emas di Asian Championship di Kurayoshi, Jepang pada November 2018 lalu.

"Saya terimakasih kepada semua yang telah mendukung. Syukur alhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa saya bisa maksimal," kata Alfian dalam keterangan resminya. Menurut Alfian, kunci kemenangannya kali ini adalah perasaan yang lebih tenang dan rileks. Dia juga selalu berdoa agar diberi kelancaran selama bertanding.

"Ini awal bagus bagi timnas. Saya percaya pelatih punya strategi agar kita juga bisa bagus di nomor boulder dan lead," kata Ketua Umum FPTI Faisol Riza.

Di sisi lain, Aspar Jaelolo gagal melaju ke perempat final setelah dikalahkan oleh Pavlenko, si peraih medali perak. Di babak perdelapan final, Aspar sempat sedikit terpeleset sehingga catatan waktunya mengendur menjadi 6,286 detik. Pavlenko unggul 0,1 detik dengan catatan waktu 6,130 detik.

Atlet putri andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu, gagal melaju ke babak semi final. Aries dikalahkan oleh Anouck Jaubert dari Prancis dengan selisih skor tipis 0,02 detik. Aries menorehkan waktu 7,429 detik sedangkan Jaubert 7,400 detik.

Atlet putri Indonesia lainnya, Nurul Iqamah, gagal di babak perdelapan final melawan Rudzinska. Nurul menorehkan catatan waktu 8,724 detik sedangkan Rudzinska 7,742 detik.

Sebelumnya pada 2018 Aries meraih gelar juara dunia pertamanya di IFSC World Cup Chongqing. Video aksinya berlaga di babak final beredar luas dan sejak saat itulah julukan spider woman melekat padanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement