REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sepekan setelah kemenangan pada seri MotoGP di Sirkuit Americas, Alex Rins mengungkapkan perasaannya harus bersaing dengan Valentino Rossi. Rins mengaku berada dalam tekanan dan berusaha untuk tidak membuat kesalahan agar bisa finis di podium pertama.
Pembalap Suzuki tersebut akhirnya mampu mengalahkan Rossi yang jauh lebih senior darinya, setelah Marc Marquez terjatuh. Rins mampu mengendalikan kegugupannya melawan sembilan kali juara dunia tersebut untuk bisa mengamankan kemenangan perdana di seri MotoGP. Kemenangan itu juga membuatnya menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang menang di kelas Moto3, Moto2 dan MotoGP di sirkuit yang sama.
"Saat saya berada di depan Rossi, saya pikir akan kembali disalip lagi dan itu membuat saya berpikir betapa krusialnya untuk menghindari kesalahan sampai akhir," kata Rins, dikutip dari Crash, Sabtu (27/4).
Rins mengungkapkan saat itu dirinya benar-benar tertekan untuk bisa terus berada di depan. Apalagi, kemenangan itu menjadi yang pertama bagi Suzuki sejak Maverick Vinales pada 2016 di MotoGP Inggris. Sehingga ia merasa sangat emosional setelah di tikungan terakhir masih berada di depan Rossi dan menjadi juara dalam MotoGP America.
"Saat saya melewati garis finis, saya melihat semua tim saya menaiki dindin pit, dan saya sangat bahagia di titik itu," kata dia.
Kebahagiannya makin bertambah setelah merayakan kemenangannya tersebut. Pembalap asal Spanyol itu merasakan segala emosi campur aduk, di mana semua orang bernyanyi, berjoget, berfoto dan merekam video. Ditambah lagi, ia menggunakan topi koboi dengan tanduk spesial simbol trofi GP Amerika.
Rins semakin termotivasi untuk bisa menang di negaranya sendiri di Sirkuit Jerez pada 5 Mei. MotoGP Jerez merupakan yang pertama di Eropa dan ronde keempat pada musim 2019. Ia mengaku Jerez merupakan salah satu sirkuit favoritnya dan tempat emosional untuk balapan.
"Kami akan mengerahkan segalanya lagi, di depan fan saya dan orang Spanyol," tegas dia.