Ahad 28 Apr 2019 06:39 WIB

TKN Ungkap Kemungkinan Demokrat Gabung ke Koalisi Jokowi

Karding menilai wajar jika Demokrat masuk dalam koalisi pendukung Jokowi.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Abdul Kadir Karding mengungkapkan akan kemungkinan Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Karding menilai wajar wacana akan masuknya Demokrat sebagai pendukung Jokowi.

Karding mengatakan, sejauh ini mengingat komunikasi Jokowi dengan Ketua Umum Denokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Komandam Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berlangsung dengan cukup baik. Terlebih, dia mengatakan, silaturahmi antar elite politik dapat menciptakan suasana sejuk usai pemungutan suara.

Baca Juga

"Kami dari TKN juga mengajak kepada seluruh elite partai untuk menciptakan suasana sejuk dengan mengedepankan persatuan bangsa dan tidak menciptakan narasi provokatif di masyarakat," kata Karding dalam keterangan resminya, Sabtu (27/4).

Meski demikian, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini masih enggan membicarakan potensi Demokrat ke dalam koalisi. Dia mengatakan, pembicaraan lanjutan terkait hal itu lebih baik dilakukan usai Jokowi dilantik sebagai presiden jika terpilih.

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) juga tengah diisukan akan merapat ke dalam koalisi partai pendukung Jokowi. PAN membuka opsi untuk keluar dari koalisi pendukung paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal tersebut diungkapkan, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan. Kendati, dia mengaku pembahasan lebih lanjut berkaitan dengan arah koalisi akan dilakukan mengingat pemilu telah usai.

Pernyataan itu juga dilontarkan menyusul pertemuan Ketua Umum PAN Dzulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi. Pertemuan antara Ketua MPR dan kepala negara itu dilakukan di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (24/4). Pertemuan terjadi seusai pelantikan gubernur dan wakil gubernur Maluku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement