Ahad 28 Apr 2019 08:41 WIB

Banyak Petugas KPPS Meninggal, Mendagri Prihatin

Secara umum Mendagri menilai pemilu serentak berjalan lancar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Tjahjo Kumolo
Foto: Humas Kemendagri
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pelaksanaan pemilu serentak 2019 secara umum telah berjalan tertib, lancar, aman dan damain. Menurutnya, hal tersebut berkat peran dan partisipasi dari semua pihak.

"Mulai dari pasangan Capres/Cawapres, partai politik,  Tim Sukses, Caleg, KPU  sampai KPPS dan jajaran Bawaslu sampai pengawas TPS, sampai saksi-saksi di TPS, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," ujarnya dalam pesan singkat, Sabtu (27/4).

Pemilu 2019 bisa berjalan lancar, karena adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Indonesia bahkan masyarakat internasional. Mendagri juga menilai hal itu tak lepas dari peran para penegakan hukum melalui Sentra Gakkumdu serta peran menjaga keamanan oleh jajaran Polri, BIN dan dukungan TNI serta saksi pengawas dan rekan-rekan pers, LSM/Ormas.

"Inilah jalan konstitusional dalam memilih pemimpin nasional Presiden dan Wapres serta anggota legislatif DPR RI, DPRD dan DPD RI periode 2019 sd 2024. Kesuksesan ini harus kita syukuri bersama, dan tentu semua itu sukses karena atas ijin dan ridho Allah SWT Tuhan Yang Kuasa yang senantiasa melindungi perjalanan hidup bangsa dan negara Indonesia," ujar Mendagri.

Walaupun demikian, Mendagri Tjahjo Kumolo juga menyampaikan rasa prihatinnya dengan banyaknya petugas di lapangan yang wafat, sakit, dan kecelakaan dalam mengemban tugas mulia menyukseskan Pemilu Serentak 2019.

"Atas nama Pemerintah sangat prihatin banyaknya musibah yang menimpa anggota KPPS, pengawas Pemilu, aparat pemda, anggota Polri serta anggota TNI yang kecelakaan, sakit, hingga wafat karena tanggung jawab yang berat saat pelaksanaan di lapangan," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement