REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Bekasi menggelar Wisuda Sarjana ke 58, magister ke 22 dan doktor ke 6, Kamis (24/4). Menghadapi cepatnya perkembangab teknologi digital, Unkris mempersiapkan para lulusan siap berkontribusi dalam proses pembangunan di era revolusi industri 4.0.
Rektor Unkris Abdul Rivai mengakui tuntunan zaman membuat lulusan perguruan tinggi harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mampu menguasai perkembangan teknologi digital. Kemampuan digital inilah yang membuat para lulusan perguruan tinggi khususnya swasta di Indonesia, mampu bersaing di peluang kerja atau bisnis.
"Kami harus mengantisipasi kondisi masa depan dalam jangka panjang. Tidak hanya masa kini saja," kata Rektor Unkris Abdul Rivai di sela acara wisuda di pendopo kampus Unkris Bekasi.
Ia mengatakan kemampuan penguasaan teknologi, telah membuat banyak perusahaan tidak lagi mempersyaratkan ijazah perguruan tinggi. Selama orang tersebut mampu menguasai teknologi dan informasi digital, apapun jenjang dan bidang keilmuannya akan menjadi syarat yang paling dicari perusahaan atau dunia bisnis.
Ini adalah tantangan bagi Unkris, dimana kampus yang berdiri sejak 1957 memenuhi SDM di era milenial. Apalagi kedepan perkembangan teknologi digital telah merambah pada intelegensia artifisial, teknologi yang mampu berpikir secara mandiri.
Sebab tantangan revolusi Industri 4.0 adalah hilangnya sejumlah jenisnpekerjaan, karena digantikan dengan teknologi yang mampu berpikir secara mandiri. "Ini harus menjadi tantangan para lulusan Unkris," katanya.
Panitia pelaksana wisuda Unkris yang juga dosen Unkris, Abdullah Sumrahadi menambahkan pengetahuan merupakan kebutuhan yang lebih penting dari sekedar makanan dan minum. Sebab dengan pengetahuan seseorang bisa makan dan minum tidak hanya sekali saja, namun terpenuhi semua kebutuhan jangka panjangnya. Dan teknologi mempermudahkan itu semua.
Pada momen wisuda kali ini, Unkris mewisuda 617 lulusan yang terdiri dari 462 lulusan strata satu, 154 lulusan strata dua atau magister dan satu orang program doktor di bidang Ilmu Hukum. "Dengan pendidikan yang diperoleh selama ini, kami yakin mereka semua telah memampukan diri untuk hidup di masa depan, looking future from the future," katanya.