Ahad 28 Apr 2019 16:15 WIB

BNPB Minta Warga Waspadai Dampak Susulan Banjir Bengkulu

Dampak susulan yang mungkin timbul, yakni berbagai penyakit.

Warga mengevakuasi perabotan rumah tangga saat banjir di daerah perumahan Sawah Lebar Baru Balai Kota Bengkulu, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Warga mengevakuasi perabotan rumah tangga saat banjir di daerah perumahan Sawah Lebar Baru Balai Kota Bengkulu, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meminta warga dan pemerintah daerah mewaspadai risiko datangnya dampak susulan dari banjir yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu. Dampak susulan yang mungkin timbul, yakni berbagai penyakit.

"Dampak bencana susulan yang mungkin timbul adalah penyakit kulit karena kekurangan air bersih, gangguan infeksi saluran pernafasan akut dan lain-lain," kata Sutopo saat dihubungi di Jakarta, Ahad (28/4).

Baca Juga

Selain itu, kalau hujan kembali turun dengan intensitas tinggi, maka tanah longsor dan banjir bisa datang lagi. Menurut Sutopo, hujan berintensitas tinggi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia meskipun sebenarnya sudah memasuki musim kemarau.

"Kepala daerah yang wilayahnya mengalami bencana juga diimbau segera menetapkan status darurat bencana untuk mempercepat penanganan darurat," katanya.

Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah Bengkulu sejak Jumat (26/4) sore hingga Sabtu (27/4) pagi menyebabkan sungai-sungai meluap serta menimbulkan banjir dan tanah longsor di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur. "Saat ini banjir sebagian sudah surut di beberapa wilayah. Sebagian masih menggenangi permukiman di beberapa wilayah," kata Sutopo.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement