REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Petugas posko banjir pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, membagikan sekitar 3.000 nasi bungkus setiap hari kepada korban banjir terutama di Desa Tanjung Burung. Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Sapto Julianto di Tangerang, Ahad, mengatakan, dapur umum didirikan sejak Sabtu (27/4) untuk memenuhi kebutuhan makan bagi warga korban banjir.
Dapur umum tersebut berupa truk bantuan Kementerian Sosial yang sudah dirancang khusus lengkap dengan peralatan penunjang, didirikan di samping Masjid Albarkah, Desa Tanjung Burung. Petugas dapur memasak tiga kali dalam sehari untuk mencukupi kebutuhan makan korban banjir dan dibagikan melalui ketua RT setempat.
Sapto mengatakan posko tersebut akan dihentikan bila banjir telah surut dan aktivitas warga telah normal.
"Bila banjir masih merendam rumah warga, maka dapur umum tidak dihentikan karena setiap hari ada saja bantuan berupa beras dan sembako lainnya," katanya.
Banjir menerjang rumah sebanyak 1.265 kepala keluarga (KK) di Tanjung Burung yang merupakan areal terparah. Area pemukiman penduduk tersebut memang berada di dekat muara sungai.
Sedangkan wilayah lain yang terkena banjir di pesisir ialah Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji dan ratusan rumah penduduk yang letaknya bersebelahan dengan bandaran sungai. Bahkan banjir juga merendam rumah penduduk di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Kelapa Dua hanya jumlahnya belasan KK.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mendata rumah penduduk lainnya yang terendam banjir berada di Pakuhaji, yaitu di Desa Gaga sebanyak 300 KK, Desa Kalibaru (468 KK), dan Desa Kohod (20 KK). Sebelumnya, setelah banjir mulai surut yang tertinggal hanya lumpur dibawa arus air Sungai Cisadane yang hulunya berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.