Ahad 28 Apr 2019 19:15 WIB

Longsor di Pesisir Barat, Enam Meninggal

Petugas kesulitan mengevakuasi karena jalanan tertutup longsor.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menyembabkan enam orang meninggal tertimbun tanah, Ahad (28/4).
Foto: dok. BPBD Pesisir Barat
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menyembabkan enam orang meninggal tertimbun tanah, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Bencana tanah longsor di Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung, menyebabkan enam orang meninggal tertimbun material sampai Ahad (28/4). Tanah longsor terjadi setelah hujan yang mengguyur sepanjang Sabtu (27/4).

Keterangan yang diperoleh, Ahad (28/4), warga yang tertimbun material saat terjadi tanah longsor merupakan sekeluarga di Desa Sukamulya. Empat korban tertimbun meninggal, dua orang mengalami luka berat. Korban meninggal sudah ditemukan Dede Rifansyah (25 tahun), Indriani (23), Andi (11), dan Khaira Fayola, bocah berusia dua tahun.

Baca Juga

Saat penyisiran petugas, terdapat dua korban meninggal lagi yakni Mas Madi (45), dan Baini (40), warga Desa Balai Kencana, Kecamatan Krui Selatan. Keduanya, juga meninggal karena tanah longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat Syaifullah membenarkan empat orang meninggal setelah terjadi tanah longsor di Desa Sukamulya, Kecamatan Lemong. “Sekeluarga tertimbun, empat yang meninggal dua selamat,” katanya, Ahad (28/4).

Berdasarkan keterangannya, tanah longsor terjadi saat hujan deras turun pada Ahad Sabtu tengah malam sekitar pukul 23.00. Satu keluarga menjadi korban tanah longsor, terdiri dari suami, istri, anak, dan menantu.

Dua orang yang selamat, yakni Ishak (60), dan Suamah (57). Keduanya hanya mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Pemkab Pesibar sudah mendatangi korban meninggal dan luka-luka, juga memberikan santunan. Pemkab Pesibar telah mendirikan tenda darurat di lokasi kejadi, dan menyalurkan peralatan masak, makanan siap saji, dan kebutuhan obat-obatan untuk pengungsi.

Petugas mengalami kesulitan untuk melakukan evakuasi karena lokasi kejadian sulit dijangkau karena sepanjang jalan tertimbun tanah longsor. Titik akses menuju desa tersebut banyak terhalang tanah longsor. Tak hanya di tempat tersebut, akses jalan lintas Pesibar dan Bengkulu juga sempat tertutup tanah longsor.

Syaifullah mengatakan, tanah longsor yang menutupi akses jalan menuju lokasi kejadian, berangsur sudah dibersihkan petugas. Banjir yang menyebabkan tanah longsor terjadi setelah hujan mengguyur, dan terjadi luapan air sungai di dekat pemukiman warga. Terdapat sebuah rumah yang terbawa arus banjir sungai, namun tidak ada korban jiwa.

Data BPBD Pesibar selain korban meninggal, luka berat, juga rumah terbawa arus banjir, terdapat juga sebuah SD Negeri 1 Lemong dan sejumlah rumah warga yang masih terendam banjir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement