REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengungkapkan kemungkinan PAN tidak akan bertahan lama berada di Koalisi Indonesia Adil Makmur. Sebab menurutnya, komitmen PAN di tim kampanye Prabowo-Sandiaga hanya sampai pemilihan presiden (pilpres).
"Komitmen kami saya tegaskan hanya pada pemilihan presiden, dan setelah itu kami bebas dengan otoritas penuh untuk menentukan langkah berikutnya bagi PAN tentu saja sesuai dengan kepentingan partai, apa yang terbaik bagi partai, dan kontribusi apa yang bisa kita berikan kepada bangsa ini," kata Bara di Jakarta, Senin (29/4).
Ia pun tidak mempersoalkan jika nantinya PAN dianggap partai yang oportunis. Sebab menurutnya, jika melihat dari sejarahnya sejak 1998, posisi PAN selalu berada di lingkungan pemerintahan. "Itu full nonsetop sampai 2014 kita selalu berada di dalam pemerintahan.
Tidak pernah ada break tidak pernah ada cross, cross-nya itu 2014 karena kita mendukung Prabowo-Hatta, kita tidak ikut pemeritahan Jokowi," ucapnya.
Kendati demikian, PAN masih menunggu hasil dari real count. Setelah itu PAN berhak menentukan kembali sikap politiknya. "Nanti tentu akan kita putuskan melalui mekanisme di partai. Mekanisme institusional semua akan kita bicarakan bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya Bara memuji pertemuan antara Jokowi dan Zulkifli Hasan pada Rabu (24/4). Ia pun tidak menjelaskan, secara gamblang terkait adanya kemungkinan bahwa pertemuan tersebut membicarakan kemungkinan PAN merapat ke Jokowi
"Yang jelas kita kan akan melihat posisi kita lagi. Kan pemilihan presiden sudah selesai, ya jadi kita lihat nanti ke depannya gimana," ujar Bara.