Senin 29 Apr 2019 15:27 WIB

Dekorasi Pesta Kesenian Bali Bebas dari Plastik Sekali Pakai

Pesta Kesenian Bali akan menggunakan dekorasi dari bahan alami.

Pesta Kesenian Bali di Denpasar, Bali. (Dok)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pesta Kesenian Bali di Denpasar, Bali. (Dok)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana mengatakan dekorasi dan properti pagelaran yang digunakan dalam Pesta Kesenian Bali 2019 harus terbebas dari bahan plastik sekali pakai. Pesta Kesenian Bali  rencananya berlangsung dari 15 Juni-13 Juli mendatang.

"Hal ini di samping secara konsisten menjalankan Pergub Bali No.97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, juga untuk menjaga Pesta Kesenian Bali sebagai kegiatan yang ramah lingkungan," kata Adnyana saat memimpin rapat persiapan pelaksanaan PKB ke-41 bersama sejumlah seksi kepanitiaan, di Denpasar, Senin.

Dalam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun-tahun sebelumnya, dia tidak memungkiri banyak dekorasi panggung kehormatan, stan pameran, maupun dekorasi gayor gamelan yang dibuat berbahan styrofoam. Ia mengakui styrofoam merupakan bahan yang mudah dikreasi, diukir, ditoreh dan dipahat untuk membentuk ornamen serumit apapun.

"Tetapi, untuk Pesta Kesenian Bali tahun ini harus menggunakan bahan-bahan dari alam yang dibentuk sedemikian rupa seperti dari janur, daun enau, bambu, dan berbagai jenis bunga," katanya.

Pesta Kesenian Bali 2019, menurut Adnyana, mengambil bertema "Bayu Pramana, Memuliakan Sumber Daya Angin". Sejalan itu, dekorasinya difokuskan menggunakan tiga warna, yakni hitam, putih, dan merah (warna Tridatu).

"Kami ingin menerjemahkan tiga warna ini secara fokus untuk Pesta Kesenian Bali, sedangkan pada Festival Seni Bali Jani yang digelar Oktober mendatang akan menggunakan enam warna sesuai dengan pemahaman filosofi Sad Kertih," ucapnya yang juga akademisi Institut Seni Indonesia Denpasar itu.

Adnyana mengatakan, meskipun difokuskan pada tiga warna (hitam, putih dan merah), jika bahan material alamnya ada yang berwarna hijau dan kuning misalnya, tetap akan dipakai. "Contohnya, untuk dekorasi menggunakan bunga gumitir yang berwarna kuning, atau bunga ratna berwarna ungu, konsepnya itu tetap harmoni," ujarnya didampingi Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani.

Untuk mengimplementasikan rencana-rencana tersebut yang telah menjadi komitmen bersama, Disbud Bali sudah mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan bersama pihak-pihak terkait. Dalam kesempatan rapat persiapan Pesta Kesenian Bali yang dipandu oleh Ketua Harian Listiya Bali Nyoman Astita tersebut di antaranya juga dibahas kesiapan dari sisi publikasi, promosi, teknis acara, dekorasi panggung, kebersihan, dan pertamanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement