Senin 29 Apr 2019 16:34 WIB

Polisi Meninggal Akibat Tugas Saat Pemilu Jadi 22 Orang

Sebagian besar polisi meninggal karena kelelahan bertugas jaga pemilu.

Red: Nur Aini
Sejumlah anggota kepolisian memanggul logistik Pemilu serentak 2019 melintasi hutan menuju Dusun Buntan di Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (16/4/2019).
Foto: Antara/Agus Alfian
Sejumlah anggota kepolisian memanggul logistik Pemilu serentak 2019 melintasi hutan menuju Dusun Buntan di Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (16/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota kepolisian yang meninggal saat mengamankan pemilu 2019 bertambah menjadi 22 orang, sebagian besar karena kelelahan menjalankan tugas dalam durasi yang lama.

"Berita duka personel Polri yang gugur pada tahapan pemilu sampai hari ini 22 orang. Rekan-rekan Polri yang gugur akan mendapatkan haknya," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/4).

Baca Juga

Seluruh 22 anggota polisi yang gugur diberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian. Selain itu, keluarga personel yang meninggal juga mendapat santunan serta beasiswa bersekolah hingga lulus SMA.

Sebanyak 22 polisi yang meninggal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Irjen Pol (Anm) Syaiful Zachri dari Mabes Polri

2. Kompol (Anm) Suratno dari Polda Kaltim

3. Ipda (Anm) Syaifudin dari Polres Bandung

4. Bripka (Anm) Mashadi dari Polres Indramayu

5. Aipda (Anm) Ikwanul Muslimin dari Polres Lombok Tengah

6. Brigka (Anm) Arif Mustaqim dari Brimob Polda Metro Jaya

7. Ipda (Anm) Stefanus Pekuawali dari Polres Kupang

8. Ipda (Anm) Jonter Siringo Ringo dari Polres Dairi

9. Bripka (Anm) Arie Andrian Winatha dari Polda Kalsel

10. Aiptu (Anm) M.Supri dari Polres Sidoarjo

11. Bripka (Anm) Prima Leon Nurman Zasono dari Polres Bondowoso

12. Iptu (Anm) Totok Sudarto dari Polres Berau

13. Aipda (Anm) Yustinus Petrus Mangge dari Polres Ende

14. Ipda (Anm) Daniel Mota dari Polres Belu

15. Iptu (Anm) Paulus Kenden dari Polres Tanah Toraja

16. Bripka (Anm) Romadhonis dari Brimob Polda Kepri

17. AKP (Anm) Partahan Dalimunte dari Polres Padangsidempuan

18. AKP (Anm) Dani Kardana dari Polres Purwakarta

19. Bripka (Anm) Alfonsius Rino Frengki Bowaire dari Polres Asmat

20. Ipda (Anm) Gangsar Sugiono dari Polres Lamongan

21. Ipda (Anm) Tunggul Simbolon dari Polres Simalungun

22. Iptu (Anm) Ketut Artawan dari Polres Jembrana

Sejauh ini jumlah itu meningkat hampir 200 persen dibandingkan pemilu 2014 dengan total delapan polisi yang meninggal saat menjalankan tugas melakukan pengamanan. Untuk mencegah yang meninggal karena kelelahan bertambah, sudah dikeluarkan perintah agar tugas pengamanan dan pengawalan logistik pemilu ke KPU dilakukan secara bergantian. Selain itu, disediakan pemeriksaan kesehatan serta tambahan asupan vitamin dalam rangka menjaga stamina personel yang bertugas.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement