REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ari Sihasale berencana akan membuat film dokumenter tentang kota Ambon. Ari ingin menggali kekayaan kota Ambon yang dinilainya masih terpendam.
"Setelah sekian lama tidak mengunjungi kota Ambon akhirnya saya berkesempatan untuk datang dan melihat langsung kota Ambon, ke depan saya dan Nia Zulkarnaen berencana akan membuat film dokumenter tentang kota ini, ide dan konsepnya sementara kita pikirkan," kata Ari Sihasale di Ambon, Senin (29/4).
Ia mengatakan, kunjungan ke kota Ambon merupakan salah satu upaya untuk menggali kekayaan kota Ambon yang terpendam selama ini. "Banyak harta karun terpendam yang belum digali, karena itu kita akan memanfaatkan waktu selama di Ambon untuk menggali apa yang masih terpendam untuk digarap dalam bentuk film dokumenter," ujarnya.
Ari Sihasale atau akrab disapa Ale, kerap membuat film dengan latar belakang budaya dan kesenian daerah seperti Papua maupun Nusa Tenggara Timur (NTT). Produksi Alenia konsisten membuat film-film inspiratif yang menampilkan keindahan alam Indonesia dan cocok ditonton oleh anak-anak.
Ari dan Nia sudah menelurkan tujuh film bertema anak seperti Denias, Negeri Di Atas Awan (2006), Liburan Seru (2008), King (2009), Tanah Air Beta (2010) hingga Serdadu Kumbang (2011), Di Timur Matahari dan Seputih Cinta Melati.
Selain ikut bermain, Ale kemudian mengawali kiprahnya sebagai sutradara di film King (2009) yang terinspirasi dari perjuangan pebulutangkis legendaris Indonesia, Liem Swie King. Bahkan, film Denias Negeri Di Atas Awan pernah menembus ajang anugerah film paling bergengsi, Piala Oscar.
Ale mengawali karier dari dunia model yang membawanya berkiprah di bidang akting. Pria berdarah Papua-Ambon ini mulai menarik perhatian sejak tampil di serial Buana Jaka di tahun 1992.
Ale juga sempat menjadi model video klip Denada yang berjudul Sambutlah. Yang melejitkan nama Ari Sihasale adalah sinetron Ali Topan Anak Jalanan di mana ia berperan sebagai Ali Topan.