Senin 29 Apr 2019 18:25 WIB

Tim Estafet Fokus Latihan Pindah Tongkat ke Kejuaraan Dunia

Banyak bentrok yang terjadi antara masing-masing pelari dalam nomor estafet.

Tim estafet  Indonesia 4 x100 meter pada Asian Games 2018. (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tim estafet Indonesia 4 x100 meter pada Asian Games 2018. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim estafet 4x100 meter putra Indonesia fokus menjalani latihan perpindahan tongkat menjelang turun pada kejuaraan dunia estafet, IAAF World Relays 2019, di Yokohama, Jepang, 12-13 Mei. Ini berdasarkan penampilan sebelumnya di Singapore Open Track and Field Championship dan Kejuaraan Atletik Asia di Qatar.

Salah satu atlet Indonesia Eko Rimbawan mengatakan, banyak bentrok yang terjadi antara masing-masing pelari dalam nomor estafet. "Kemarin banyak clash. Saya kan jadi pelari kedua dan pelari ketiga, clash juga. Dengan pelari pertama juga clash, terlalu dekat," jelas Eko saat dijumpai usai latihan rutin di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (29/4).

Kurangnya sinkronisasi waktu antara pelari satu dengan yang lain, kata dia, dapat menyebabkan bentrok, sehingga waktu dapat terbuang sampai beberapa detik. Ia menambahkan, dengan waktu yang mepet ini, para pelari harus berlatih terus memperbaikinya.

Komentar Eko juga dibenarkan oleh asisten pelatih sprint PB PASI Fadlin Ahmad. Menurut dia, dengan singkatnya waktu, perpindahan tongkat memang paling krusial.

Hasil evaluasi beberapa perlombaan terakhir menunjukkan performa perorangan yang terbilang baik, namun teknik perpindahan tongkat dalam estafet masih belum mulus.

"Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya ya mungkin timing. Kekompakan tim juga berpengaruh," kata atlet yang pensiun usai turun di Asian Games 2018 itu.

Di luar latihan sprint dan latihan fisik seperti angkat beban, tim atlet lari nasional juga banyak melakukan latihan di dalam kolam renang sebagai bagian dari persiapan.

"Untuk melatih teknik ayunan tangan," kata Fadlin lagi.

Pendampingan psikologis melalui latihan unifikasi juga menjadi bagian dari latihan rutin. Gunanya untuk menyelaraskan mental dan pola pikir para atlet dengan kondisi fisik yang telah digenjot sedemikian rupa.

Adapun atlet yang akan iberangkatkan ke IAAF World Relays 2019 di Yokohama, Jepang adalah Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, Muhammad Abina Bisma serta dua atlet cadangan Joko Kuncoro Adi dan Adi Ramli.

Pada kejuaraan tersebutm tim estafet putra Indonesia menargetkan untuk dapat lolos ke babak final agar mendapat ranking untuk mengikuti Olimpiade 2020.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement