Senin 29 Apr 2019 20:48 WIB

Kemenlu Protes Insiden Senggolan Kapal Vietnam

Panggilan Kemenlu terkait benturan Kapal TNI AL dan kapal pengawas perikanan Vietnam.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Budi Raharjo
Benturan kapal TNI Angkatan Laut Indonesia dengan Kapal Pengawas Perikanan Vietnam.
Benturan kapal TNI Angkatan Laut Indonesia dengan Kapal Pengawas Perikanan Vietnam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia telah memanggil perwakilan kedutaan besar (Kedubes) Vietnam di Jakarta, Senin (29/4). Pemanggilan tersebut terkait dengan adanya benturan kapal TNI Angkatan Laut Indonesia, dengan Kapal Pengawas Perikanan Vietnam.

"Kemenlu sudah memanggil untuk menyampaikan protes atas penyerempetan Kapal Dinas Perikanan Vietnam terhadap KRI Tjiptadi 381 pada Sabtu (27/04)," ujar pernyataan Kemenlu Indonesia melalui twitter resmi, Senin.

Kemenlu menyatakan protes bahwa tindakan kapal Dinas Perikananan Vietnam membahayakan nyawa aparat kedua negara. Selain itu, tindakan ini pun menurut Kemenlu tidak sejalan dengan hukum internasional, dan tidak sesuai dengan semangat ASEAN.

Sebelumnya, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yudo Margono membenarkan terjadinya insiden benturan antara Kapal Pengawas Perikanan Vietnam dengan KRI Tjiptadi--381. Pangkoarmada I mengatakan, insiden itu terjadi di Perairan Indonesia tepatnya di Laut Natuna Utara pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 14.45 WIB.

Laksamana Muda TNI Yudo menjelaskan kejadian itu bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan penegakan hukum dan kedaulatan di Laut Natuna Utara terhadap Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979. Ia mengatakan KIA Vietnam sedang melakukan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing), dan kemudian KRI Tjiptadi-381 menangkap KIA Vietnam tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement