Senin 29 Apr 2019 23:55 WIB

DMC Evakuasi Warga Korban Banjir Bengkulu yang Terjebak

Beberapa korban masih ada yang terjebak berlindung di rumah mereka.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menjemur perabotan rumah tangga yang basah akibat terendam banjir di kawasan Tanjung Agung, Bengkulu, Senin (29/4/2019).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Warga menjemur perabotan rumah tangga yang basah akibat terendam banjir di kawasan Tanjung Agung, Bengkulu, Senin (29/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) menurunkan para relawan, untuk menyisir lokasi terdampak dan mengevakuasi para korban dengan cepat memberikan pertolongan. Beberapa korban masih ada yang terjebak berlindung di rumah mereka.

“Selain melakukan evakuasi para korban, para tim DMC mencatat kebutuhan para korban antara lain yaitu selimut, alas tidur, obat-obatan, perlengkapan bayi, hygiene kit, peralatan masak dan tempat tenda,” ujar Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, dalam keterangan tertulisnya Senin (29/4).

Baca Juga

Para korban juga kesulitan mengakses air bersih, maka dari itu air bersih serta sarana sanitasi sangat dibutuhkan. Lalu kebutuhan pokok seperti makan dan minuman, juga paling dibutuhkan korban banjir dan longsor Bengkulu.

Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah di Bengkulu sejak Kamis (26/4) sore hingga Sabtu (27/4) pagi, telah menyebabkan banjir besar yang juga menyebabkan longsor di beberapa wilayah Bengkulu.

Dampak banjir dan longsor di Bengkulu hingga Senin ini (29/4) sudah membuat 13 ribu jiwa terdampak dan 12 ribu jiwa di antaranya harus mengungsi. Imam mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian ini, mengingat dalam sepekan akan datang bulan Ramadhan, dan para korban m diberikan cobaan yang cukup berat.

“Tidak ada satu orang pun yang dapat memperediksi datangnya bencana alam. Sudah menjadi kewajiban kami, Dompet Dhuafa, bersama tim relawan harus siap turun ke lapangan membantu dengan cepat dan sigap para korban banjir serta longsor,” papar Imam.

Data yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Ahad (28/4), terdapat 13 ribu jiwa terdampak dan 12 ribu jiwa di antaranya harus mengungsi. Banjir longsor di Bengkulu  yang terjadi di sembulan kabupaten atau kota menyebabkan 17 jiwa meninggal dunia, 9 jiwa hilang, 2 jiwa luka berat dan 2 jiwa luka ringan.

Banjir tersebut bukan merenggut korban jiwa saja banyak juga infrastuktur menjadi hancur. Terdapat 40 titik infrastruktur rusak seperti akses jalan tertutup material longsor, 4 sekolah rusak serta 184 rumah tinggal rusak akibat banjir longsor.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement