Selasa 30 Apr 2019 11:11 WIB

Menyemai Pendidikan Alquran di Bumi Cenderawasih

Gerakan menghafal Alquran untuk anak-anak Muslim Papua mulai mendapat tempat.

Presiden Al Fatih Kaffah Nusantara Fadhlan Garamatan
Foto: ROL
Presiden Al Fatih Kaffah Nusantara Fadhlan Garamatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu dakwah yang disasar di Bumi Cenderawasih adalah pengajaran Alquran sejak dini. Bahkan, kini Muslim di Papua tak sekadar mengaji, tapi juga menghafal Alquran. Gerakan menghafal Alquran untuk anak-anak Muslim Papua mulai mendapat tempat.

Selain anak, ibu-ibu juga penting untuk mendapatkan pengajaran Alquran. Karena, ibu menjadi madrasah utama anak-anaknya. Itulah yang disampaikan Presiden Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustaz M Zaaf Fadzlan Rabbani Al Garamatan kepada wartawan Republika Ratna Ajeng Tejomukti. Berikut petikan wawancaranya

 Bagaimana mengenalkan Alquran sejak dini di Papua?

Kami menggunakan berbagai macam metode untuk menjadikan anak-anak hafiz Alquran. Terutama, yang paling penting adalah mengenalkan mereka bacaan Alquran yang paling dasar dengan Iqra. Kedua, mereka yang sudah mengenal bacaan Alquran dengan baik diberikan metode menyenangkan dengan bermain sambil menghafal.

Siapa saja yang dididik menjadi hafiz Quran?

Hafiz Alquran tidak hanya milik anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Muslim di Nuu Waar (Papua) harus mampu menerapkan 5M untuk menjadi hafiz Alquran. Mereka harus memberdayakan Alquran dengan memiliki, membaca, menghayati, menadaburi, dan menghafalkan Alquran. Bagaimana bicara hafiz Quran jika mereka tidak memiliki Alquran? Maka, kami berikan Alquran secara gratis bagi mereka. Anak-anak rata-rata belajar menjadi hafiz sejak usia tiga hingga 11 tahun.

Selain anak-anak, siapa yang potensial dididik Alquran?

Ibu juga penting memelajari Alquran. Karena, ibu merupakan madrasah utama bagi anak-anaknya. Sehingga, kami memulai dengan membuat majelis taklim di setiap kampung Muslim agar ibu-ibu di sana dapat belajar Alquran.

Kami kirimkan dai dari kota setiap tiga bulan sekali untuk mengajarkan Alquran di kampung-kampung. Sedangkan, anak-anak mereka kami bawa untuk dididik di pesantren. Ketika sudah menjadi hafiz, kami kembalikan ke daerah mereka untuk menanamkan pelajaran yang telah diambil ketika hidup di pesantren.

Apa yang diharapkan dari Hafiz Alquran di Papua?

Tahun 2035 kami berharap anak Irian dapat menjadi contoh bagi orang-orang di wilayah barat Indonesia. Seluruh Anak-anak Irian telah menjadi sumber daya Alquran. Alhamdulillah, saat ini banyak perlombaan bagi para hafiz Alquran, banyak anak-anak yang berminat untuk mengikuti lomba.

Saat ini, setiap tahun 500 anak dikirimkan menyebar di pesantren-pesantren untuk dididik menjadi hafiz Alquran. Mereka yang mampu menjadi hafiz Alquran bagi orang dewasa mendapatkan hadiah umrah, sedangkan bagi anak-anak dibebaskan biaya pendidikannya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement