REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menjadi angkutan umum massal masyarakat di Ibu Kota sejak diresmikan satu bulan lalu. Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, rata-rata penumpang yang diangkut mencapai 82.615 orang per hari.
William mengatakan, rata-rata penumpang itu meningkat 11 persen pada akhir pekan dari penumpang rata-rata hari kerja. Akan tetapi, perbedaan rata-rata penumpang pada akhir pekan itu menurun dari angka 22 persen.
"Rata-rata peningkatan penumpang kalau kita bandingkan antara hari biasa dan weekend itu 11 persen jadi sudah semakin turun tadinya 22 persen," ujar William saat peresmian Stasiun MRT Dukuh Atas terintegrasi, Selasa (30/4).
Sementara, kata dia, untuk penumpang dengan jumlah tertinggi terjadi pada Sabtu, 13 Maret 2019 sebanyak 116.740 penumpang. Kemudian, per 1 Mei 2019, MRT Jakarta akan beroperasi secara penuh dengan 16 Ratangga.
William menambahkan, headway atau selisih waktu keberangkatan lima menit sekali pada jam sibuk berangkat dan pulang kerja. Di antaranya pada pukul 07.00 hingga 09.00 dan 17.00 hingga 19.00 WIB. Sementara MRT akan beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB. "Kita mengamati tren komuter yang meningkat lebih banyak dan tren pengunjung yang mulai," kata William.