REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengerahkan sekitar 320 personel Departemen Pertahanan ke perbatasan Meksiko, Senin (29/4).
Penambahan personel tersebut akan lebih mendekatkan hubungan mereka dengan para migran, termasuk memantau kesejahteraannya. Pernyataan Pentagon menyebutkan pengerahan terbaru itu saja akan menghabiskan biaya sekitar 7,4 juta dolar AS hingga September.
Pentagon mengonfirmasi penjelasan soal pengerahan yang ditinjau pada Jumat. Pengerahan militer AS di perbatasan, yang kini mencakup sekitar 5.000 personel, diawasi secara ketat oleh para pendukung dan penentang kebijakan migran Presiden Donald Trump yang bermuatan politis.
Inilah isyarat paling akhir dari peran dukungan militer AS yang berkembang bagi kebijakan-kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang dituduh bermuatan politik. Awal bulan ini, Trump mengatakan ia akan memobilisasi militer di perbatasan dengan Meksiko setelah mendengarkan cerita mengenai para migran yang melintasi perbatasan dari orang-orang yang menghadiri acara pengumpulan dana partai Republik.
Sebelumnya, Pentagon mengatakan tak ada rencana bagi pasukan AS berinteraksi dengan para migran karena mereka mendukung para petugas perbatasan yang menangani imigrasi ilegal. Juru bicara Pentagon Charlie Summers mengatakan selain juru masak, Pentagon juga akan mengirim 160 sopir dan 20 pengacara.