Selasa 30 Apr 2019 13:56 WIB

Lebih dari Satu Juta Rakyat Irak Masih Mengungsi

Pengungsi Irak tidak bisa pulang karena rumah mereka hancur.

Pengungsi Irak di Mosul menarik lengan anaknya menaiki truk yang akan mengangkut mereka ke tempat yang lebih aman.
Foto: Thaier Al-Sudani/Reuters
Pengungsi Irak di Mosul menarik lengan anaknya menaiki truk yang akan mengangkut mereka ke tempat yang lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sedikitnya 1,2 juta orang Irak terusir dari kota besar dan mengungsi ke tempat penampungan di bagian barat serta utara negeri tersebut, kata pejabat Pemerintah Irak pada Senin (29/4).

Sebanyak 500 ribu orang yang kehilangan tempat tinggal berada di tempat penampungan di seluruh negeri itu. Wakil Menteri di Kementerian Imigrasi dan Pengungsi Jassem Al-Attiya kepada Kantor Berita Turki Anadolu mengatakan 700 ribu orang masih menjadi pengungsi di kota besar.

Baca Juga

Al-Attiya mengatakan kantornya, melalui kerja sama dengan PBB, Senin, meluncurkan rencana bagi pemulangan orang yang kehilangan tempat tinggal ke rumah mereka dalam waktu satu tahun. Rencana tersebut dimaksudkan untuk menemukan penyelesaian bagi masalah yang menghambat kepulangan pengungsi ke rumah mereka.

Lebih dari lima juta orang Irak dipaksa menyelamatkan diri dari berbagai kabupaten di Provinsi Nineveh, Kirkuk, Saladin, Anbar, Diyala, serta beberapa bagian Babil dan pinggir Baghdad setelah kelompok ISIS dilaporkan menguasai sebagian besar wilayah Irak Barat dan Utara pada 2014. Setelah para pejabat di Baghdad mengumumkan petempur kelompok itu di Irak telah diusir setelah operasi yang didukung koalisi pimpinan AS pada Desember 2017, banyak orang Irak kembali ke rumah mereka. Tapi sebagian masih tak bisa pulang ke tempat asal mereka sebab rumah mereka hancur selama perang melawan petempur ISIS, kurangnya prasarana dan layanan dasar serta ketidakstabilan kondisi keamanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement