Selasa 30 Apr 2019 17:31 WIB

Respons Banjir, MDMC Berfokus pada Kesehatan dan Pendidikan

MDMC melakukan pendistribusian nasi bungkus sebanyak 650 bungkus nasi.

MDMC fokuskan bantuan untuk korban banjir Bengkulu.
Foto: MDMC
MDMC fokuskan bantuan untuk korban banjir Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Bengkulu lakukan respons banjir Bengkulu dari sejak Sabtu (27/4) lalu. Respons MDMC Bengkulu ini banyak disupport oleh ibu-ibu Aisyiah dan mahasiswa IMM Universitas Muhammadiyah Bengkulu, serta koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah dan Lazismu Bengkulu.

“Kronologinya pada malam Jumat, hujan memang sangat lebat dan begitu lama, saat sore air memang sudah naik, sehingga ketika Sabtu subuh air dengan sangat cepat mengenai Kota Bengkulu. Banjir mengenai sebagian tempat yang berada di sisi sungai Bengkulu,” ucap Agus Widiarto, selaku Ketua MDMC Bengkulu, seperti dalam siaran persnya.

Baca Juga

Senin (29/4) lalu, MDMC melakukan pendistribusian nasi bungkus sebanyak 650 bungkus nasi kepada penyintas Kota Bengkulu, dan pendataan empat sekolah di Kota Bengkulu sekaligus pembersihan sekolah di SDN 68 Bengkulu. Selain itu MDMC lakukan koordinasi bersama F-PRB Bengkulu dan Diknas Provinsi Bengkulu.

“Di Kota Bengkulu sendiri terdapat tiga orang anak meninggal dunia karena terbawa arus banjir, kemudian banjir juga memberikan dampak kerugian alat elektronik rumah tangga yang rusak karena terendam air, beberapa sekolah juga terendam total termasuk dokumen sekolah dan peralatan sekolah,” ujar Agus.

Namun, di Kabupaten Bengkulu masih banyak tempat yang belum bisa ditembus karena banjir di kabupaten cenderung deras sehingga menyebabkan jalan di beberapa desa tertutup longsor. Seperti di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Tengah kedua tempat tersebut terhalang oleh longsor sehingga MDMC mengirimkan tim assesment di dua titik tersebut agar dapat diberikan pelayanan dan bantuan.

Di Kabupaten juga terdapat 15 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor, selain itu teridentifikasi tiga orang lainnya belum ditemukan. Saat ini, tim MDMC sedang melakukan evakuasi korban lagi.

Pada Senin (29/4) di Kabupaten Bengkulu Tengah telah dilakukan pelayanan kesehatan oleh FIKES UMB dan Aisyiah Wilayah Bengkulu dengan penerima manfaat sebanyak 59 orang, penyakit yang ditimbulkan akibat banjir berupa gatal-gatal dan sakit kepala. Pelayanan tersebut bertempat di Desa Talang Empat, Kecamatan Talang Empat.

“Saat ini lokasi banjir di kabupaten masih terendam sehingga sekolah–sekolah di sana masih diliburkan karena alat sekolahnya terendam semua,” ungkap Agus terkait banjir di kabupaten.

Dengan begitu, fokus MDMC Bengkulu nanti ada pada sektor kesehatan dan pendidikan. MDMC akan melakukan assesment ke sekolah–sekolah terkait data siswa untuk pendistribusian bantuan alat sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement