REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para pendaki gunung dari Angkatan Darat India dalam sebuah ekspedisi di Nepal telah menemukan jejak kaki misterius di atas salju. Mereka mengklaim jejak itu berasal dari yeti atau makhluk salju besar setengah kera setengah manusia yang keji.
Poin utama
• Mitos yeti telah menghantui imajinasi pendaki di Nepal selama hampir 100 tahun.
• Sir Edmund Hillary, orang pertama yang mencapai puncak Gunung Everest, termasuk di antara mereka yang telah mencari makhluk itu.
"Untuk pertama kalinya, Tim Ekspedisi Gunung #IndianArmy telah menemukan Jejak Kaki Misterius dari makhluk buas 'Yeti'," tulis mereka dalam tweet, namun tak menjelaskan bagaimana makhluk buas yang menjadi mitos itu bisa meninggalkan jejak kaki.
For the first time, an #IndianArmy Moutaineering Expedition Team has sited Mysterious Footprints of mythical beast 'Yeti' measuring 32x15 inches close to Makalu Base Camp on 09 April 2019. This elusive snowman has only been sighted at Makalu-Barun National Park in the past. pic.twitter.com/AMD4MYIgV7
— ADG PI - INDIAN ARMY (@adgpi) April 29, 2019
Terletak di perbatasan antara Nepal dan Cina, Makalu adalah salah satu gunung tertinggi di dunia dan berdiri di dekat lembah Makalu-Barun, hutan belantara terpencil yang juga telah disurvei oleh para peneliti yang berburu yeti. Kisah makhluk buas berbulu yang berkeliaran di Himalaya telah menghantui imajinasi pendaki di Nepal sejak tahun 1920-an, mendorong banyak orang, termasuk Sir Edmund Hillary, untuk pergi mencari makhluk itu.
Pada 2008, pendaki Jepang yang kembali dari gunung di Nepal barat mengatakan kepada media mereka telah melihat jejak kaki yang mereka pikir milik yeti. Tetapi mereka tak berhasil menemukan bukti makhluk itu ada. Para ilmuwan hanya menemukan sedikit bukti tentang keberadaan yeti.
Pada 2017, sekelompok peneliti internasional mepelajari beberapa sampel yeti yang diklaim dikumpulkan dari seluruh wilayah Himalaya dan menyimpulkan sampel itu milik beruang. Pada 2008, dua pria di AS mengatakan mereka telah menemukan jasad setengah manusia, setengah kera yang akhirnya dinyatakan sebagai pakaian karet gorila.