REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Pengungsi PBB (UNCHR) mengatakan, pencarian suaka oleh seseorang merupakan hak mendasar dari masing-masing orang. Seseorang yang mengajukan aplikasi suaka, menurut UNCHR tidak harus dikenakan biaya. Hal itu diungkapkan UNHCR menyusul usulan oleh pemerintahan Donald Trump untuk menarik biaya suaka, Senin (29/4).
Juru Bicara UNCHR Charlie Yaxley, balik bertanya tentang usulan AS tersebut. "Orang-orang seharusnya tidak dituntut secara finansial untuk melaksanakan haknya," kata dia seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (30/4).
Dia mengatakan, belum memiliki informasi spesifik menyoal langkah Trump tersebut. Menurutnya, mencari suaka adalah hak asasi manusia yang mendasar. "Sehingga orang-orang harus diizinkan menggunakan hak-hak itu ketika mencari suaka," ujarnya.
Komisaris Tinggi UNCHR menjunjung tinggi kepatuhan terhadap perjanjian tahun 1951, yang diratifikasi oleh AS. Dalam perjanjian tersebut tertulis orang yang melarikan diri dari konflik, dan penganiayaan berhak mendapatkan perlindungan internasional, dan perlindungan yang aman di negara lain.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan para pejabatnya untuk memerketat aturan bagi pencari suaka, termasuk dalam memperkenalkan biaya untuk aplikasi para pemohon suaka. Hal itu untuk mengantisipasi orang-orang yang memasuki sebuah negara secara ilegal dari bekerja, sampai klaim mereka disetujui.
Langkah tersebut dinilai juga merupakan upaya terbaru oleh Pemerintahan Trump untuk membendung semakin banyaknya migran Amerika Tengah yang melintasi perbatasan selatan AS dengan Meksiko. Banyak dari mereka kemudian mencari suaka di AS.
Perubahan tersebut dinilai dapat memengaruhi perlakuan terhadap pencari suaka. Peraturan itu akan membutuhkan prosedur peraturan yang intensif dari waktu sebelum diberlakukan, yang kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan.
Pejabat pemerintahan Trump berulang kali menyalahkan undang-undang AS yang melindungi para pencari suaka, sebab mendorong klaim yang curang atau tidak pantas. Meski demikian, para pendukung imigran mengatakan upaya Trump untuk membatasi perlindungan suaka membahayakan orang secara sah mencari perlindungan dari kekerasan dan penganiayaan.