Rabu 01 May 2019 00:10 WIB

Warga Jakarta Antusias Pakai Air Perpipaan

Penggunaan air tanah secara berlebihan dapat menurunkan permukaan tanah.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dimiliki PT Aetra Air Jakarta
Foto: Aetra.co.id
Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dimiliki PT Aetra Air Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Sejumlah warga Jakarta antusias mengganti penggunaan air tanah dengan air perpipaan. Selain lebih bersih, biaya yang dikeluarkan untuk membayar air perpipaan sangat terjangkau.

Tingginya antusiasme warga tersebut terlihat dari banyaknya warga yang melakukan pemasangan air perpipaan melalui PT Aetra.

Corporate and Customer Communication Manager Aetra Astriena Veracia mengatakan, pihaknya saat ini sedang menggulirkan program Bayar Air Harga Cantik (Bacan). "Antusiasme warga sangat tinggi untuk melakukan sambungan baru", kata Astriena Veracia dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (30/4).

Dia menambahkan, perseroan secara masif melakukan sosialisasi kepada warga di beberapa wilayah, antara lain di Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit (Jl. H Gemon), Kelurahan Jati – Rawamangun (Jl. Jati Raya), Kelurahan Cijantung (Jl. Baru-Gongseng), Kelurahan Paseban (Jl. Salemba Tengah 3).

Melalui program itu, PT Aetra sebagai mitra kerja PAM Jaya, menggratiskan biaya pemasangan instalasi baru dan penggunaan air 10 meter kubik pertama setiap bulan selama masa program Bacan. Sasaran utamanya adalah kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Biaya yang ditawarkan mulai dari Rp 33 ribu, Rp 66 ribu dan Rp 89 ribu per bulan.

Ia memberikan contoh, ketika sosialisasi di RW 08 di Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, puluhan warga langsung mendaftar sebagai pelanggan baru. Di RW itu terdapat 980 kepala keluarga (KK) dan sudah ada 96 rumah yang menjadi pengguna air perpipaan.

Adapun hasil uji laboratorium, kondisi air di wilayah tersebut kurang baik untuk kesehatan karena mengandung mangan dan bakteri e.coli.

Kemudian, di Jakarta Timur, lebih dari 100 kepala keluarga di RW 011, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo langsung mendaftarkan diri sebagai pelanggan baru.

Menurut Yakob Daud, Ketua RW 011, tekanan airnya sangat bagus dan terbukti bisa naik hingga lantai dua dan kualitas airnya pun jauh lebih bagus dibandingkan air tanah yang selama ini mereka konsumsi.

Daerah yang dikenal dengan sebutan Kampung Gongseng tersebut merupakan salah satu daerah terpadat di Jakarta Timur. Di wilayah RW 011 terdapat 4. 000 KK. Aetra saat ini tengah menanam pipa sepanjang dua kilometer. Warga berharap sebelum masuk lebaran, pipa air bersih sudah terpasang.

Hingga saat ini, sebesar 72,5 persen area pelayanan Aetra sudah terpasang jaringan perpipaan.

Penggunaan air perpipaan selaras dengan Surat Edaran Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 37/SE/2011 yang menyatakan bahwa pengambilan air tanah secara berlebihan di wilayah DKI Jakarta akan mengakibatkan dampak antara lain penurunan muka tanah dan penurunan kualitas air.

Pelanggaran terhadap pemanfaatan air bawah tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dapat dikenakan sanksi administrasi, perdata, dan pidana.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement