REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Dorset, Inggris, telah menangkap dua orang setelah foto jasad Emiliano Sala tersebar ke media sosial. Pada akhir pekan lalu, pihak kepolisian telah mengumumkan akan menggelar investigasi menyusul penemuan foto tersebut di internet.
"Pada 7 Februari 2019, pemeriksaan post mortem Emiliano Sala dilakukan di Holly Tree Lodge Mortuary di Dorset. Pada 13 Februari, Polisi Dorset menjadi sadar akan sebuah gambar di Twitter yang dimaksudkan untuk menunjukkan post mortem Emiliano, dan sebuah penyelidikan diluncurkan," bunyi pernyataan polisi dikutip dari ESPN, Rabu (1/5).
Gambar jasad Sala telah dihapus dengan cepat oleh Twitter, tetapi sayangnya telah beredar secara luas di berbagai media sosial saat ini. Sebagai bagian dari penyelidikan oleh Kepolisian Dorset, surat perintah diperoleh untuk alamat di Wiltshire dan pada 18 Februari , surat perintah ini dieksekusi oleh petugas dari Unit Investigasi & Intelijen Digital di Kepolisian Wiltshire.
"Seorang wanita berusia 48 tahun dari Corsham ditangkap di tempat kejadian karena dicurigai memiliki akses tidak sah ke materi komputer (pelanggaran di bawah Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer) dan komunikasi jahat, dan saat ini dilepaskan dengan jaminan bersyarat. Ketika penyelidikan polisi berlanjut, seorang lelaki berusia 62 tahun dari Calne juga ditangkap karena dicurigai memiliki akses tidak sah ke materi komputer, dan saat ini dibebaskan di bawah penyelidikan," ungkap pihak kepolisian.
Pesawat Piper Malibu bermesin tunggal yang membawa Sala, 28, menghilang di Selat Inggris ketika terbang dari Nantes ke Cardiff pada 21 Januari. Puing-puing ditemukan pada 3 Februari setelah pencarian bawah air yang didanai secara pribadi dan mayat ditemukan tiga hari kemudian. Belakangan, bulan itu tubuh Sala diterbangkan kembali ke Argentina untuk pemakamannya.
Ini merupakan masa yang sangat sulit bagi keluarga Sala dengan ayah Emiliano Horacio meninggal dunia setelah serangan jantung mendadak. Cardiff dan Nantes masih berselisih soal transfer Sala setelah klub Liga Primer Inggris itu menolak melakukan pembayaran terjadwal pertama untuk Sala.
The Bluebirds berpendapat perjanjian yang dibuat dengan Nantes mengenai pembelian Sala itu tidak sah karena klub Prancis gagal memenuhi persyaratan yang mereka tetapkan. FIFA telah memberikan waktu tambahan kepada Cardiff City dan Nantes untuk menyerahkan perincian lengkap transfer Sala karena klub-klub tersebut akan menjadwalkan pembicaraan tatap muka.