REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Inggris pada Selasa (30/4) mengumumkan sumbangan sembilan juta poundsterling untuk proyek desalinasi air Jalur Gaza. Pengumuman tersebut disampaikan selama pembukaan konferensi internasional mengenai proyek desalinasi air di Jalur Gaza, yang dihadiri oleh 31 negara dan diselenggarakan di Markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia.
Konferensi itu bertujuan mengumpulkan uang agar proyek tersebut bisa dimulai setelah tahun lalu terkumpul 565 juta dolar AS, atau 80 persen dari seluruh biaya proyek tersebut. Dalam pembukaan konferensi itu, Kepala Dinas Pengairan Palestina (PWA) Mazen Ghneim mendesak donor agar terus mendukung proyek tersebut.
Proyek ini penting untuk hajat hidup lebih dari dua juta orang yang tinggal di Jalur Gaza, yang terkepung. Ia mengatakan PWA telah menyelesaikan sebagian besar proyek itu dan pekerjaan akan dimulai sekitar akhir tahun ini. Proyek tersebut diperkirakan akan menyediakan 55 juta meter kubik air per tahun pada tahap pertama sampai 2021.
Nantinya, proyek ini akan diperluas sehingga menyediakan 110 juta meter kubik air setiap tahun. Ia mengatakan proyek itu menjadi ja;an keluar bagi krisi kemanusiaan yang ada di Jalur Gaza. Daerah tersebut saat ini hanya memiliki tiga persen air yang layak minum. Sedangkan 97 persen air daerah sabuk pantai tersebut tak layak buat konsumsi manusia, sehingga proyek desalinasi air itu menjadi satu-satunya jalan ke luar bagi krisis kemanusiaannya.