Kamis 02 May 2019 00:28 WIB

JIC akan Lakukan Rukyatul Hilal di Pulau Karya

Sejak 2015, Jakarta Islamic Centre (JIC) rutin melakukan rukyatul hilal.

Salah satu kegiatan rukyatul hilal yang dilakukan oleh Jakarta Islamic Centre (JIC).
Foto: Dok JIC
Salah satu kegiatan rukyatul hilal yang dilakukan oleh Jakarta Islamic Centre (JIC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) pada akhir bulan Sya`ban 1440 H akan melakukan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Ramadhan 1440H. Kegiatan itu akan diadakan, Ahad (5/5).

Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre (JIC),  Ahmad Juhandi mengatakan, sejak tahun 2015 sampai sekarang, JIC  rutin melakukan kegiatan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah.  “Dipilihnya Pulau Karya sebagai tempat rukyatul hilal merupakan hasil riset lapangan yang melibatkan para pakar dan peneliti falakiyah dan  astronomi  dari Kementerian Agama RI, Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) Pusat, dan dari JIC  sendiri pada tahun 2015,” kata Juhandi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/5).

Ia menambahkan, kegiatan rukyatul hilal ini merupakan program yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta, satu paket dengan kegiatan kajian dan pendidikan falakiyah yang diselenggarakan oleh JIC.  “Walhasil, atas partispasi rukyatul hilal dan kegiatan kajian serta pendidikan falakiyah ini, JIC  telah mendapatkan apresiasi dari Menteri Agama RI dalam bentuk surat resmi yang telah dikirimkan ke Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya.

Juhandi mengemukakan, pada  tahun 2019, kegiatan falakiyah yang diselenggarakan oleh JIC  atas arahan Kepala JIC, KH Ahmad Shodri HM, diawali dengan kuliah umum bertema ”Jakarta Islamic Centre Sebagai Pusat Pengkajian, Pengembangan dan Pendidikan Falakiyah” . Kuliah umum itu diberikan oleh  Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Prof Dr  Thomas Djamaluddin.  Tempatnya  di ruang Visual 2 JIC.

Pada kuliah umum ini, JIC menyepakati untuk mengikuti kriteria terkini dari Rekomendasi Jakarta 2017 yang merupakan penyempurnaan Rekomendasi Istanbul Turki 2017, yaitu  hilal dapat terlihat (visibilitas hilal) dengan tinggi bulan minimal 3 derajat dengan elongasi bulan minimal 6,4 derajat.

Setelah kuliah umum, JIC  mengadakan pendidikan falakiyah selama 10 hari, 22 April sampai dengan  3 Mei 2019. Kegiatan ini bertujuan  untuk menyiapkan kader-kader ahli falakiyah yang ahli dalam hisab dan ahli dalam rukyatul hilal.

Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan JIC, Rakhmad Zailani Kiki mengemukakan, dari data hisab Ephemeris tahun 2019 -- dengan markaz hisab Pulau Karya, Kepulauan Seribu --  ketinggilan hilal pada saat matahari terbenam di tanggal 29 Sya`ban 1440H adalah 6 derajat, 18 menit, 52 detik dan elongasi bulan 7 derajat 26 menit 35 detik.  

Menurutnya, data hisab ini sudah sesuai dengan ketentuan  Rekomendasi Jakarta Tahun 2017. “Karenanya, JIC  akan melakukan rukyatul hilal di Pulau Karya, Kepulauan Seribu untuk penentuan 1 Ramadhan 1440H dengan tim yang profesional yang dibentuk oleh JIC  dan dibantu tim dari Lapan;   serta didukung oleh  Kementerian Agama DKI Jakarta, Pengadilan Agama Jakarta Utara,  Pemkab Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, Kementrian Agama Kepulauan Seribu, dan pihak-pihak lainnya,” ujar Rakhmad Zailani Kiki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement