REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Sebuah tim telah dikirim ke Gunung Everest. Mereka berhasil mengumpulkan tiga ton sampah dalam dua pekan pertama. Mereka bertekad membersihkan sampah dari gunung tertinggi di dunia tersebut.
Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (1/4), tiga ton sampah yang dikumpulkan berupa, kaleng, botol, plastik, dan peralatan pendakian. Sampah tersebut dibersihkan dari pos pendakian dan area yang sering digunakan untuk berkumpul.
Pada pendakian musim semi tahun ini, pemerintah mengirimkan 14 anggota tim. Mereka ditargetkan membawa turun 10 ribu kilogram (10 ton) sampah dari Everest dalam waktu 1,5 bulan.
"Sampai saat ini, tim kampanye mulai membersihkan tempat yang lebih tinggi untuk mengumpulkan lebih banyak sampah," kata Kepala Departemen Pariwisata Nepal, Dandu Raj Ghimire.
Delapan anggota sedang membersihkan pos 2 pada ketinggian 6.400 meter. Pada saat yang sama, tim tiga akan naik ke pos 4 pada ketinggian 7.950 meter. Mereka akan menghabiskan 15 hari memungut sampah di lereng bersalju.
"Tim kampanye pembersihan akan melanjutkannya pada musim mendatang. Tujuannya membuat gunung tertinggi di dunia bersih. Itu adalah tanggung jawab kita menjaga gunung kita tetap bersih," kata Ghimire.
Selain tim tersebut, sebuah helikopter tentara juga dikerahkan untuk menyalurlan sepertiga dari sampah yang dikumpulkan ke Kathmandu. Sampah tersebut rencananya akan didaur ulang. Sedangkan sampah yang dapat terurai dibawa ke distrik Okhaldhunga untuk diproses secara tepat.
Selama berpuluh-puluh tahun, para pendaki mencemari gunung. Orang menghabiskan banyak uang untuk mendaki gunung, namun hanya memberikan sedikit perhatian dalam masalah kebersihan.
Tenda-tenda tersebar, peralatan pendakian dibuang begitu saja, tabung gas kosong, dan bahkan kotoran manusia tak luput dari pembersihan. Hal tersebut mengotori rute menuju puncak setinggi 8.848 meter.
Pemerintah pada kedua sisi gunung telah membersihkan kotoran dan sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki. Enam tahun yang lalu, Pemerintah Nepal memberikan deposit sebesar 4. 000 kepada setiap tim. Hal itu dapat diuangkan jika masing-masing pendaki dapat membawa turun setidaknya 8 Kg sampah. Namun. hanya separuh pendaki yang membawa turun kembali sampah mereka.
Pada Februari, Cina melarang non-pendaki untuk mengakses pos pendakian Everest di Tibet. Hal itu ditujukan agar mereka dapat membersihkan sampah di sisi gunung tersebut
Lebih dari 4.000 orang telah mendaki Everest. Pada tahun lalu, sebanyak 807 pendaki tercatat telah mencapai puncak.
Mencairnya gletser yang disebabkan oleh pemanasan global membongkar sampah dan benda-benda lain. Sampah tersebut telah terakumulasi di gunung Sejak Edmund Hillary dan Tenzing Norgay sukses mencapai puncak untuk pertama kalinya, 66 tahun yang lalu.