REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah terus mengembangkan kiprahnya antara lain dalam bidang pendidikan. Tidak hanya di Indonesia, melainkan juga luar negeri. Salah satunya terdapat di Malaysia.
Dalam hal ini, apresiasi datang dari banyak kalangan. Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik, misalnya, diketahui menyambut baik rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia. Malahan, pihaknya disebut bersedia membantu segala hal yang perlu dan sesuai koridor demi realisasi kampus itu.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Sebagai informasi, unsur pimpinan organisasi tersebut telah diterima Kementerian Pendidikan Malaysia di Putrajaya, Rabu (1/5) malam waktu setempat.
Menurut Abdul Mu'ti, pertemuan tersebut membahas rencana pendirian Universitas Muhammadiyah di kawasan Cyber Jaya, Selangor, Malaysia. Selain itu, kedua belah pihak juga membicarakan rencana penandatanganan nota kesepahaman antara Muhammadiyah dan pemerintah Malaysia dalam hal kerja sama pendidikan.
"Mereka (Kementerian Pendidikan Malaysia) berminat untuk mengirimkan pelajar Malaysia untuk belajar di Fakultas Kedokteran di PTM (perguruan tinggi Muhammadiyah)," ujar Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/5).
Selain itu, pihak Kementerian Pendidikan Malaysia mengapresiasi bila Muhammadiyah hendak mendirikan perguruan tinggi baru di wilayah Perlis, Malaysia.
Terkait tawaran itu, Abdul Mu'ti menuturkan, Muhammadiyah tentu menyambut baik dan akan membicarakan langkah-langkah realisasinya.
Turut hadir dalam rombongan Muhammadiyah di negeri jiran kemarin ialah, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir; Ketua PP Muhammadiyah Bachtiar Effendy; Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti; Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah; serta jajaran beberapa rektor PTM.