REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut memberikan komentar terkait kasus kekerasan pada dua wartawan. Peristiwa itu terjadi saat wartawan meliput kericuhan di demo buruh dalam rangka Hari Buruh, Rabu (2/4) lalu. Menurut Ridwan Kamil, ia sebenarnya tak bisa berkomentar terlalu jauh untuk hal yang tak ia pahami.
"Saya klarifikasi ke Kapolres. Kapolres sampaikan terjadi kesalahpahaman karena versi kepolisian membedakan sama bajunya gelap-gelap. Jiga kieu di lapangan menyatu (kayak gini di lapangan bersatu)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan di Gedung Sate, Kamis (2/5).
Emil menilai sebaiknya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. "Saya kira polisi juga menyatakan itu, saya kira tak bisa lebih dari itu yang saya sampaikan," katanya.
Sebelumnya, dua jurnalis foto diduga mendapatkan intimidasi dan kekerasan dari polisi saat mengambil gambar keributan pada aksi buruh di Bandung. Peristiwa ini dialami fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis lepas Iqbal Kusumadireza (Reza). Saat itu keduanya tengah meliput pergerakan buruh yang akan melakukan aksi di Gedung Sate.
Saat tiba di Jalan Singaperbangsa sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. Massa baju hitam terlihat dipukuli polisi. Keduanya ingin mengabadikan momen tersebut. Tetapi Reza tiba-tiba dipiting oleh yang diduga seorang anggota polisi. Petugas tersebut menanyakan identitas dan menghapus foto di kamera Reza.