Kamis 02 May 2019 12:50 WIB

Kospin Jasa Ikut Perkuat Permodalan Bank Muamalat

Mantan menteri BUMN juga akan ikut melalui konsorsium yang dipimpin oleh Kospin Jasa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Bank Muamalat: Logo Bank Muamalat terpasang depan kantor pusatnya, Jakarta, Ahad (2/12).
Foto: Republika/Prayogi
Bank Muamalat: Logo Bank Muamalat terpasang depan kantor pusatnya, Jakarta, Ahad (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain Al Falah Investment Limited yang dipimpin oleh Ilham Habibie, Bank Muamalat juga akan diperkuat oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa). Komisaris Independen Bank Muamalat, Iggi H Achsien mengatakan Kospin Jasa telah menempatkan dananya untuk memperkuat modal Bank Muamalat.

"Kospin Jasa masuk juga," kata dia pada Republika saat ditemui di Muamalat Tower, Jakarta, Kamis (2/5) .

Baca Juga

Selain itu, ia menyebut seorang mantan menteri BUMN juga akan ikut melalui konsorsium yang dipimpin oleh Kospin Jasa. Komisaris Utama Bank Muamalat, Ilham Habibie membenarkan Kospin Jasa tidak masuk lewat Al Falah yang dipimpinnya.

"Secara legal itu bukan bagian dari saya, mereka masuk secara terpisah," katanya.

Kospin Jasa merupakan koperasi terbesar di Indonesia yang berpusat di Pekalongan dengan jumlah aset sekitar Rp 6,8 triliun. Tahun lalu, Kospin Jasa mengakuisisi saham PT Asuransi Takaful Umum hingga 95 persen dengan nilai transaksi Rp 47,5 miliar.

Akuisisi tersebut merupakan buah dari aspirasi para anggota koperasi dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang ingin menyelamatkan PT Asuransi Takaful Umum, selain alasan kebutuhan usaha. Koperasi ini didirikan oleh beberapa pengusaha kecil dan menengah pada dekade 1970an.

Tujuan pendiriannya adalah memberikan solusi dalam mengatasi kesulitan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha mereka. Karena umumnya bisnis mereka masih dikelola dengan cara tradisional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement