REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengevakuasi sekitar 800 ribu warganya di sepanjang pantai timur dengan menggunakan kapal, bus, dan kereta api. Mereka dievakuasi karena diperkirakan akan terjadi badai siklon dalam 24 jam ke depan.
Kantor Meteorologi India menyatakan, Badai Siklon Fani berpusat di barat Teluk Bengal. Kantor Meteorologi India juga meramalkan wilayah pantai selatan negara bagian Odisha akan turun hujan deras, dan menjadi sangat deras pada hari Kamis (2/5).
Kantor Meteorologi India juga memperkirakan kecepatan angin yang bertiup hingga 200 kilometer per jam pada Jumat. Cyclone tracker Tropical Storm Risk menyatakan bahwa, Badai Fani masuk ke dalam kategori sedang 3.
Sekitar 800 ribu orang diperkirakan akan dievakuasi dari daerah dataran rendah di 14 distrik di Odisha ke tempat perlindungan topan, sekolah yang lebih aman dan gedung-gedung perguruan tinggi.
"Kami sedang memaksimalkan upaya di semua tingkatan untuk evakuasi untuk saat ini," kata Komisaris Bantuan Khusus Odisha Bishnupada Sethi.
Selain itu, wisatawan juga telah disarankan untuk meninggalkan kota-kota pesisir di Benggala Barat dan Odisha. Musim topan India umumnya berlangsung dari April hingga Desember. Badai hebat tersebut sering kali menimbulkan kematian yang meluas dan kerusakan tanaman serta properti di India dan Bangladesh.
Dua dekade lalu, sebuah topan super menghantam pantai Odisha selama 30 jam, dan menewaskan 10 ribu orang. Ketika itu, pihak berwenang mengevakuasi hampir satu juta orang.