Kamis 02 May 2019 15:12 WIB

Kemenpupera Bangun Tanggul 600 Meter Antisipasi Banjir

Tanggul sepanjang 600 meter merupakan program lanjutan dari tahun sebelumnya.

Ilustrasi banjir di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Foto: Antara
Ilustrasi banjir di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) membangun tanggul untuk antisipasi banjir di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang terutama di Kecamatan Pakuhaji. Tanggul sepanjang 600 meter tersebut merupakan pekerjaan lanjutan dari tahun sebelumnya melalui program padat karya.

"Kami melakukan rapat beberapa kali dengan pemerintah pusat membahas proyek tanggul tersebut termasuk menngenai konstruksi yang digunakan," kata Sekretaris Kecamatan Pakuhaji, Yandri Permana di Tangerang, Kamis (2/5).

Baca Juga

Dia mengemukakan proyek tersebut berasal dari Kemenpupera dalam program Pembangunan Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Menurut dia, rapat mengenai proyek tersebut dengan instansi terkait seperti dari Pemrov Banten dan aparat Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kabupaten Tangerang.

Namun, proyek tanggul tersebut berada di Desa Kohod dan Kramat, Kecamatan Pakuhaji karena kedua desa itu letaknya lebih rendah dari permukaan air Sungai Cisadane. Dia menambahkan tujuan program tersebut untuk mendukung perekonomian warga setempat dengan melibatkan penduduk lokal secara padat karya.

"Ini adalah program pemberdayaan perekonomian penduduk lokal dan prioritas pekerjaan diberikan kepada warga setempat," ujarnya.

Untuk pelaksanaan proyek itu mendapatkan pengawasan dari Pemkab Tangerang, Pemprov Banten dari sisi konstruksi tanggul dan dilakukan secara swadaya. Para pekerja proyek mendapatkan upah secara harian dari dana Kemenpupera dan lebih diutamakan kepada warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga dapat menghasilkan untuk menopang keuangan keluarga.

Sedangkan pekan lalu banjir menerjang kawasan pesisir Kabupaten Tangerang disebabkan meluapnya Sungai Cisadane sehingga merendam ribuan rumah penduduk dan areal persawahan. Namun, banjir menerjang merendam 1.265 kepala keluarga (KK) di Tanjung Burung yang merupakan areal terparah karena pemukiman penduduk berada di dekat muara sungai.

Banjir juga mengenangi rumah penduduk lainnya di Pakuhaji yaitu di Desa Gaga sebanyak 300 keluarga, Desa Kalibaru (468 keluarga), Desa Kohod (20 keluarga). Sebelumnya, para korban banjir di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, berharap pemerintah pusat membangun tanggul penahan air meluapnya Sungai Cisadane.

Sekretaris Desa Tanjung Burung, Teluknaga, Hasan Basri mengatakan banyak laporan dan aspirasi warga bahwa solusi banjir yakni dibangun tanggul.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement