Kamis 02 May 2019 16:01 WIB

Banjir Menggenangi Empat Kecamatan di Gresik

Berdasarkan data BPBD Gresik total desa yang tergenang banjir mencapai 17 desa

Hujan. Ilustrasi
Foto: *
Hujan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Empat kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme dan Menganti terendam banjir, akibat meluapnya Kali (sungai) Lamong, menyusul hujan lebat yang melanda wilayah itu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Tarso Sagito mengatakan lokasi paling parah tergenang banjir adalah di Kecamatan Benjeng.

"Kami dari BPBD saat ini sudah all out menangani banjir, dan telah kami turunkan semua peralatan dan kebutuhan, seperti tenda dan peralatan dapur umum," kata Tarso dikonfirmasi di Gresik, Kamis (2/5).

Baca Juga

Namun demikian, kata Tarso, meski telah menggenangi beberapa rumah penduduk, tidak sampai membuka tenda pengungsian, karena beberapa warga hanya mengungsi ke rumah tetangga atau tempat yang lebih tinggi. Tarso mengaku belum bisa memprediksi kapan air akan surut, namun dirinya dan tim BPBD akan selalu berjaga sampai air surut dengan mendirikan Pos Lapangan di Balai Desa Munggugianti dan Balai Desa Morowudi.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Gresik total desa yang tergenang mencapai 17 desa dengan ratusan rumah tergenang dengan ketinggian antara 90 Cm hingga 1 meter, di antaranya Desa Ngampel dengan total 11 rumah tergenang, Desa Dapet 66 rumah tergenang, Desa Banjaragung 90 rumah tergenang, serta Desa Wotansari 258 rumah tergenang.

Selain itu, Desa Karangsemanding 280 rumah tergenang, Desa Sedapurklagen 217 rumah tergenang, Desa Deliksumber 200 rumah tergenang, Desa Kedungrukem 603 rumah tergenang, Desa Munggugianti 320 rumah tergenang serta Desa Dungus 364 rumah tergenang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement