Kamis 02 May 2019 16:04 WIB

Moeldoko Minta Kepolisian Dalami Kelompok Berbaju Hitam

Kelompok Anarcho Syndicalis sudah eksis kurang lebih 3 tahun lalu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Sekelompok orang mengenakan baju hitam melakukan aksi dengan membakar spanduk dalam rangka may day di Jalan Gazebo, Kota Bandung, Senin (1/5)
Foto: Mahmud Muhyidin
Sekelompok orang mengenakan baju hitam melakukan aksi dengan membakar spanduk dalam rangka may day di Jalan Gazebo, Kota Bandung, Senin (1/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko meminta kepolisian untuk segera mendalami kelompok massa berpakaian hitam yang memicu kericuhan saat peringatan Hari Buruh di Kota Bandung, Rabu kemarin. Kelompok massa tersebut diketahui bukan merupakan kelompok serikat buruh, namun bagian dari kelompok Anarcho Syndicalism.

"Tadi Kabareskrim saya undang ke kantor untuk mendalami apa itu Anarcho. Mereka sudah eksis kurang lebih 3 tahun lalu. Sudah sering melakukan pelanggaran vandalisme. Saya sudah perintahkan untuk mendalami, kita ingin tahu siapa otak di balik itu semua dan apa tujuannya," ujar Moeldoko di kantornya, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (2/5).

Menurutnya, kericuhan yang terjadi di Kota Bandung saat peringatan Hari Buruh merupakan tindakan yang terstruktur. Kendati demikian, ia mengaku perlu mengenali lebih jauh kelompok ini.

"Kalau ada upaya tertentu dari pihak tertentu ingin memaksakan niat tertentu, dalam sebuah event tertentu, maka ini bisa juga menjadi amunisi bagi mereka," tambahnya.

Hingga saat ini, sambungnya, Bareskrim juga tengah mendalami motif kelompok tersebut memicu kericuhan di Kota Bandung.

"Belum, sedang didalami. Handphone mereka juga sedang dibuka," kata Moeldoko.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut insiden kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah saat aksi Hari Buruh, Rabu (1/5) kemarin, dipicu oleh kelompok Anarcho Syndicalism. Kendati demikian, menurut Tito pelaksanaan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di seluruh wilayah Indonesia relatif aman.

Tito menjelaskan, kelompok Anarcho Syndicalism identik dengan berbagai aksi vandalisme dengan simbol huruf A. Kelompok ini juga dinilai merupakan fenomena internasional yang telah berkembang di negara-negara lainnya seperti Rusia, Eropa, Amerika Selatan, serta Asia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement