Kamis 02 May 2019 18:47 WIB

Relay Marathon Kudus Dimeriahkan Mantan Pebulu Tangkis Top

Panitia menargetkan 6.000 peserta.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Kudus Relay Marathon 2019. Menargetkan 6000 peserta. Ajang yang akan digelar 25 Agustus 2019 menyediakan total hadiah 189 juta rupiah.
Foto: Republika/Fitriyanto
Kudus Relay Marathon 2019. Menargetkan 6000 peserta. Ajang yang akan digelar 25 Agustus 2019 menyediakan total hadiah 189 juta rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang lomba lari Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019 (TKRM) yang akan digelar 25 Agustus 2019 akan dimeriahkan mantan pebulu tangkis top Tanah Air. Ajang yang terinspirasi dari lomba lari Ekiden di Jepang yang digelar sejak 1920 ini, diikuti peraih medali emas Olimpiade 2016 Lilyana Natsir, Liem Swie King, Haryanto Arbi, Hastomo Arbi, Eddy Hartono, Christian Hadinata, dan Debby Susanto.

"Dengan ada acara ini, saya berharap Kudus lebih dikenal lagi. Saya pernah ikut, seru, aman. Saya hanya akan ikut memeriahkan saja di kategori 5K," ujar Liliyana Natsir, Kamis (2/5). 

Panitia menargetkan 6.000 peserta. Ini disampaikan Co-Founder and Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, kepada awak media. 

"Melihat animo TKRM yang besar tahun lalu, yang mencapai 5.500 peserta. Jadi, untuk tahun ini target 6.000 peserta saya rasa tidaklah sulit," kata Gaery.

Selain peserta, lomba yang memperebutkan total hadiah Rp 189 juta ini juga menargetkan peningkatan keterlibatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal Kudus. "Tahun lalu kami melibatkan 20 UMKM, tahun ini kami akan mengajak 40 UMKM lokal Kudus. Kami ingin mengenalkan Kota Kudus, baik itu tempat wisata, budaya, maupun kuliner yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Tanah Air," kata Gaery.

Selain Relay Marathon yang menempuh jarak 42,195km, ajang ini juga melombakan nomor half Marathon, 10K dan 5K. Untuk peserta yang finis, panitia menyiapkan medali unik berupa puzzle medal.

Didit, D&D Sport Management yang juga Race Direktur menjelaskan, untuk Tim Relay Marathon, peserta empat orang bebas. "Dari mana saja  terserah, yang penting ada mixed gender. Untuk  minimal usia 15 tahun," kata dia.

Akan ada water station setiap 2 km. Ini karena Kudus dianggap kota yang panas. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement