Kamis 02 May 2019 18:48 WIB

'Bendungan Gondang Tingkatkan Produktivitas Pertanian'

Luas lahan tanam meningkat sekitar 300 hektare per tahun.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) meninjau Bendungan Gondang usai peresmiannya di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) meninjau Bendungan Gondang usai peresmiannya di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR - Aliran air dari Bendungan Gondang di Desa Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian di wilayah Karanganyar. Bendungan tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (2/5).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Karanganyar, Supramnaryo, mengatakan, keberadaan Bendungan Gondang dapat meningkatkan produktivitas sampai 20 persen di Kecamatan Kerjo dan Mojogedang. Luas lahan tanam meningkat sekitar 300 hektare per tahun. 

"Panen yang biasanya dua kali bisa tiga kali, yang biasanya satu kali bisa dua kali. Jadi nanti bisa meningkatkan tambahan luas tanam, tambah indeks pertanamannya," jelasnya kepada wartawan seusai acara peresmian tersebut. 

Menurutnya, peningkatan hasil pertanian dengan adanya Bendungan Gondang kurang lebih 1.800 ton sampai 3.000 ton. Kenaikan produksi tersebut karena bertambahnya debit air. "Otomatis indeks pertanamannya naik, dari 100 sampai200 menjadi 200 sampai 300. Disini indeks pertanamannya 100 sampai 200," imbuhnya. 

Selama ini, hasil pertanian padi di Kabupaten Karanganyar bisa menyuplai kebutuhan wilayah lain di Jawa Tengah. Karanganyar bisa menyuplai kebutuhan beras di dua sampai tiga kabupaten atau sekitar 10 persen dari kebutuhan beras di Jateng. Produksi gabah kering di Karanganyar mencapai 330 ribu ton per tahun. 

"Luas tanam satu tahun bisa naik di atas 50 ribu hektare padahal dengan tanah 20 ribu hektare. Tahun 2016 musim kemarau basah kita bisa tiga kali panen, luas tanam bisa 55 ribu hektare. Per hektare rata-rata menghasilkan 6,6 ton, ada yang 8 ton sampai 9 ton," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement