REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hasil investigasi dari komunitas Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menunjukkan, Kota Solo menjadi pusat dari perdagangan daging anjing di Pulau Jawa. Investigasi tersebut menyebutkan, ada 82 warung yang terang-terangan menjual daging anjing di Solo.
DMFI juga mendapatkan angka 13.700 anjing yang dikonsumsi di Solo setiap bulan. Republika mencoba menelusuri warung yang menjual olahan daging anjing, Rabu (1/5). Berdasarkan edaran Wali Kota Solo beberapa tahun lalu, Pemkot memberikan batasan penyebutan nama bagi warung yang menjual olahan anjing dengan nama rica-rica guguk atau satai guguk dengan diberi gambar kepala anjing.
Dari empat warung rica-rica guguk yang didatangi, tiga di antaranya tutup. Beruntung, warung keempat buka. Warung Rica-Rica Guguk Pak Kardi tersebut merupakan milik Sukardi (64). Warung tersebut beralamat di kampung Banyuanyar, RW 10, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Warung tersebut berupa bangunan seperti kios dengan hanya satu sisi dinding di belakang. Sejumlah pembeli terlihat menyantap makanan di warung tersebut.