Kamis 02 May 2019 22:09 WIB

MRI Kirim Ratusan Relawan Tangani Bencana Banjir Bengkulu

Relawan MRI itu berasal dari berbagai daerah

Rep: Mabruroh/ Red: Hasanul Rizqa
Foto udara tim Basarnas dan BNPB Bengkulu menyusuri sungai saat pencarian korban banjir bandang di sungai desa Talang Boseng Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu (1/5/2019).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Foto udara tim Basarnas dan BNPB Bengkulu menyusuri sungai saat pencarian korban banjir bandang di sungai desa Talang Boseng Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu (1/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) mengirimkan ratusan orang relawan untuk membantu penanganan bencana di Bengkulu. Mereka berasal dari pelbagai daerah. Di antaranya, Jabodetabek, Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Riau, Bangka Belitung, dan juga relawan setempat.

"Ratusan relawan tersebut diterjunkan untuk menangani dan membantu para korban akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah Provinsi Bengkulu," kata Sekretaris Jenderal MRI Ibnu Khajar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/5).

Baca Juga

Menurutnya, ratusan relawan yang dikerahkan tersebut terdiri dari relawan medis, tim rescue, dan logistik. Selain itu, mengandeng ACT, MRI juga telah membangun posko kemanusiaan yang tersebar di lima titik, yakni wilayah Tanjung Jaya, Sido Dadi, Tanjung Mas RT 001 dan RT.002, serta Merpati RT.012.

"Kelima wilayah tersebut dipilih karena merupakan wilayah yang terkena dampak yang cukup besar," ungkap Ibnu.

Dia menjelaskan, MRI juga telah menginstruksikan kepada relawan setempat untuk ikut menurunkan personel membantu penanganan longsor dan banjir. Baik manual maupun dengan menggunakan perahu karet dan mengerahkan kendaraan baik rescue maupun tangki air bersih.

"Saat ini relawan MRI masih berada di lapangan dan membantu proses assesment dampak kerugian serta memberikan pelayanan kesehatan dengan menerjunkan tim medis untuk melakukan penyisiran ke beberapa lokasi pengungsian warga, ini untuk mengantisipasi dampak penyakit pascabanjir," terangnya.

Adapun untuk kepada seluruh anggota relawannya, lanjut Ibnu, MRI juga telah instruksikan agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan bersiaga. Pasalnya kondisi cuaca dalam beberapa terakhir ini buruk seperti turun hujan deras yang berpotensi terjadinya banjir susulan.

Berdasarkan data informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat bencana banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu mencapai Rp 144 miliar, per Rabu (1/5/2019). BNPB juga mencatat korban meninggal akibat bencana tersebut sebanyak 30 orang. Sementara, enam orang masih dinyatakan hilang, dua orang luka berat, dan dua orang mengalami luka ringan.

Tak hanya manusia, bencana juga menyebabkan 857 ekor hewan ternak tewas dan bangunan rusak sebanyak 554 unit rumah rusak berat, 160 rusak sedang, dan 511 rusak ringan. Selain itu, sebanyak 15 fasilitas pendidikan, 3.000 hektar lahan pertanian, serta jaringan listrik ikut terdampak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement