Kamis 02 May 2019 23:05 WIB

Pakar Dukung Komitmen Jakarta Tingkatkan Mutu Pendidikan

Meningkatkan mutu pendidikan menjadi kerja keras tak henti-henti

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hasanul Rizqa
Arief Rachman
Arief Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei di Monas, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan komitmen Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, pihaknya ingin menumbuhkan karakter para peserta didik di sekolah.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu memaparkan, ada tiga hal yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam turut menciptakan ekosistem pendidikan yang ideal. Ketiganya adalah dengan meningkatkan mutu kepala sekolah, mutu guru, dan mendengarkan aspirasi siswa-siswi.

Baca Juga

Mengomentari hal tersebut, pakar pendidikan Arief Rachman menilai, perancangan lingkungan sekolah yang ideal memang mesti dilakukan secara berkesinambungan. Sebab, lanjut dia, ihwal pendidikan merupakan tanggung jawab bersama untuk terus meningkatkan kualitas demi generasi penerus yang lebih baik.

"Kalau meningkatkan itu tidak ada hentinya, harus terus-menerus. Pekerjaan kita tiap hari itu meningkatkan mutu pendidikan," kata Arief saat dihubungi, Kamis (2/5).

Dia cenderung selaras dengan pandangan Gubernur DKI Jakarta dalam hal ini. Menurut dia, peningkatan mutu kepala sekolah dilakukan agar masing-masing mereka dapat memimpin sekolah dengan sebaik-baiknya.

Kemudian, kata Arief, ihwal meningkatkan mutu guru. Menurut dia, guru harus memiliki empat kompetensi, yakni kompetensi moral, akal atau intelektual, emosional, dan sosial.

"Empat kompentensi ini didukung dengan kompetensi mungkin yang kelima, kompetensi jasmani. Kita enggak bisa punya guru yang bolak-balik sakit, yang tidak kuat jasmaninya. Jadi lima itu penting," papar Arief.

Terakhir, dia menilai, untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, mendengarkan aspirasi siswa juga hal yang penting. Menurutnya, hal ini penting, tetapi perlu juga dicek kebenaran dari laporan tersebut.

"Saya biasanya dengarkan dulu, lalu saya harus mengecek ulang apakah benar laporan dari siswa itu. Kadang-kadang laporan dari siswa itu tidak selamanya benar, tapi kadang-kadang saya mendapatkan laporan dari siswa yang benar," paparnya.

Ia menambahkan, melalui Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) dapat menjadi lembaga yang menjembatani terhadap kesulitan di sekolah. Seperti guru dengan wali murid. "Semua kesulitan sekolah itu harus ditangani kita bersama-sama," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement