REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir di Bengkulu, termasuk 140 ton cadangan beras pemerintah (CBP). Sebelumnya Kemensos juga telah mengeluarkan dana santunan kematian untuk ahli waris korban meninggal dunia hingga kebutuhan logistik pengungsi sekitar Rp 1,4 miliar.
"CBP untuk Bengkulu sudah keluar karena ada empat kabupaten/kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat sehingga otomatis mereka punya hak mendapatkan CBP," kata Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita saat ditemui usai rakornas bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) 2019 di Jakarta, Kamis (2/5).
Ia menyebut total CBP yang dikeluarkan pemerintah sebanyak 140 ton CBP sudah disalurkan ke empat kabupaten. Bahkan, ia memastikan penyaluran CBP saat berkunjung melihat situasi di Bengkulu beberapa hari lalu. "Saya cek empat kabupaten itu dan mereka sudah mengambil CBP yang sudah jadi hak mereka," katanya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat menambahkan selain mendapatkan CBP dari pusat, empat kabupaten tersebut juga masih memiliki stok beras yang berada di dinas sosial provinsi. Selain menyalurkan beras, ia menyebut Kemensos telah menggelontorkan sekitar Rp 1,4 miliar.
Bantuan itu terbagi untuk santunan kematian bagi ahli waris korban meninggal dunia, kebutuhan logistik, dapur umum, hingga peralatan untuk membersihkan rumah. "Rp 1,4 miliar di antaranya untuk makanan siap saji, tempat tinggal sementara tenda, family kit, kidware, foodware, selimut, velbed, dapur umum di tiga titik, hingga perlengkapan membersihkan rumah yang memang dibutuhkan ketika banjir," ujarnya.
Harry menyebut pihaknya memberikan santunan kematian Rp 15 juta per ahli waris korban meninggal dunia. Hingga kini, tercatat Kemensos telah menyalurkan santunan kematian untuk 17 korban meninggal dunia. Sementara sisanya atau 13 masih dalam tahap verifikasi dan validasi ahli waris.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu merilis jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di sembilan wilayah kabupaten dan kota Bengkulu bertambah menjadi 30 orang. BPBD Bengkulu juga menyatakan enam orang lainnya masih hilang.