REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- KTT Islam akan diselenggarakan pada pengujung Ramadhan di Makkah, Arab Saudi. KTT Islam akan membahas serangkaian isu, terutama perjuangan Palestina.
Seperti dilansir dari surat kabar Asharq al-Awsat pada Jumat (3/5), para raja dan kepala negara dari anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) direncanakan hadir dalam pertemuan itu, kecuali Suriah yang keanggotaanya sedang ditangguhkan.
Berdasarkan informasi, KTT Islam akan diselenggarakan 10 hari terakhir Ramadhan. Pertemuan itu akan membahas serangkaian topik utama dan diakhiri isu perjuangan Palestina.
Pernyataan penutup sudah disusun dengan memasukkan beberapa poin kunci untuk kepentingan terbaik negara-negara Islam. Selain itu, pertemuan itu akan menekankan pentingnya komitmen memperkuat persatuan dan solidaritas negara-negara anggota OKI.
Ketua OKI Yousef al-Othaimeen bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Azerbaijan, Elmar Mammadyarov di sela-sela kegiatan Forum Dunia ke-5 tentang Dialog Antarbudaya di Baku. Selama pertemuan itu, keduanya membahas persiapan KTT OKI, selain program dan kegiatan organisasi.
KTT ke-14 itu diselenggarakan setelah Dewan Menteri Luar Negeri OKI mengadakan pertemuan mendesak untuk membahas penargetan Makkah oleh rudal balistik. Pertemuan darurat itu mendesak PBB dan menuntut prosedur internasional untuk menjamin agresi oleh kudeta milisi tidak terjadi lagi.
OKI adalah organisasi pemerintahan internasional terbesar kedua setelah PBB, dengan keanggotaan 57 negara dari empat benua. OKI mewakili dunia Islam dan berupaya melindungi kepentingan Islam.