Sabtu 04 May 2019 00:09 WIB

Prabowo Tunda Jenguk Ani Yudhoyono di Singapura

Pihak Prabowo menghubungi kembali untuk meminta dijadwalkan ulang.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Capres cawapres no urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Salahudin Uno berbincang sebelum melaksanakan ibadah salat jumat pada kunjungannya ke Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (3/5/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Capres cawapres no urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Salahudin Uno berbincang sebelum melaksanakan ibadah salat jumat pada kunjungannya ke Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (3/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto memutuskan untuk menunda kunjungannya ke Singapura dalam rangka menjenguk istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di National University Hospital (NUH). Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, menerangkan bahwa pertemuan Prabowo dan SBY seharusnya digelar pada Jumat (3/5) tadi. Namun pihak Prabowo menghubungi kembali untuk meminta dijadwalkan ulang.

"Khusus rencana kunjungan Bapak Prabowo Subianto, tadi malam, Adc beliau menyampaikan kepada kami kunjungan tersebut ditunda atau di-reschedule," ujarnya Ossy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Ia menjelaskan, pada prinsipnya SBY menyambut baik setiap kedatangan para sahabat untuk menjenguk Ani. SBY meyakini semua tokoh yang datang menjenguk memiliki niat yang baik. "Tentu saja disesuaikan dengan kondisi Ibu Ani yang tengah menjalani pengobatan dan perawatan yang dilaksanakan secara intensif," tuturnya.

Berdasarkan rencana yang telah disusun, SBY dijadwalkan menerima sejumlah kunjungan dari berbagai tokoh pada Jumat (3/5). Di antaranya menerima kedatangan dari Gerakan Suluh Kebangsaan seperti Sinta Nuriyah, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Menkopolhukam Wiranto, dan Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade. Sementara Prabowo didampingi Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Aceh. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement