Sabtu 04 May 2019 03:19 WIB

Gas Bocor di Pembuangan Senjata Perang Dunia I

Pembuangan senjata itu berisi 35 ribu ton bom kerang dan granat yang tak meledak.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Andi Nur Aminah
Gudang Senjata  (ilustrasi)
Foto: Antara
Gudang Senjata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Gas monster yang mematikan bocor dari tempat pembuangan amunisi bawah laut luas yang dibuat di dekat garis pantai Laut Utara Belgia setelah Perang Dunia Pertama. Pembuangan senjata tersebut berisi 35 ribu ton bom kerang dan granat yang tidak meledak.

Tempat tersebut telah sejak lama dianggap aman sebagai pembuangan senjata. Sebagian besar senjata Jerman dikubur di sana dalam wadah berisi semen di bawah gundukan pasir dua mil di dekat kota pantai Belgia, Knokke. Tapi, kekhawatiran telah dikemukakan ketika amunisi bersejarah dapat menciptakan masalah baru.

Baca Juga

Hal ini terjadi setelah jejak kedua gas monster dan TNT terdeteksi di bank pasir yang dikenal sebagai Paardenmarkt. Menteri Laut Utara Belgia Philippe De Backer mengatakan kepada parlemen jejak itu ditemukan di dua lokasi terpisah.

Gubernur Flanders Barat Carl Decaluwé mengatakan, lokasi yang berjarak kurang dari satu mil dari pantai akan dibersihkan segera setelah perintah turun. "Lebih baik melakukan ini sekarang daripada ketika kebocorannya memburuk," kata Decaluwé kepada surat kabar Het Laatste Nieuws, dikutip dari Independent, Sabtu (4/5).

Tapi Wali Kota kotamadya Knokke-Heist Leopold Lippens mengatakan, keputusan tidak boleh dibuat terlalu tergesa-gesa. "Ada puluhan, jika tidak ratusan, penguburan amunisi di Laut Utara, terutama di sepanjang pantai Prancis. Kenapa tiba-tiba ada masalah di Knokke?" katanya.

Meskipun sekarang lebih dari seabad sejak Perang Besar berakhir, hal tersebut terus menghantui laut Belgia. Pada bulan September, sebuah kapal selam Jerman yang utuh ditemukan di dasar laut itu dengan tubuh 23 awak masih di dalam.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement